Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kabar beredar di media sosial. Tentang temperatur udara di Indonesia yang katanya bisa mencapai 40 derajat Celcius.
Penyebabnya adalah fenomena bernama equinox, saat Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung 2 kali setahun: 21 Maret dan 23 September.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, hari ini telah menanggapi berita itu. Badan ini menyatakan, equinox adalah fenomena alamiah dan tak perlu dikhawatirkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Fenomena itu tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, di mana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celcius,” demikian pernyataan BMKG, Rabu (15/3).
BMKG menegaskan bahwa equinox bukanlah gelombang panas seperti yang melanda Afrika dan Timur Tengah. Gelombang panas biasanya bisa mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
“Masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dampak equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang,” kata BMKG lagi.
Ditegaskan, secara umum kondisi cuaca di Indonesia masih cenderung lembab atau basah. Beberapa wilayah Indonesia sedang memasuki masa transisi atau pancaroba.
(ded/ded)