Guru, yang Digugu dan Ditiru

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Selasa, 07 Nov 2017 10:40 WIB
Jadi guru seharusnya jadi teladan dan ditiru. Tapi apakah guru masa kini bisa seperti itu?
Ilustrasi guru (Foto: Zurijeta/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendidikan seorang anak harus lahir setiap hari dan diberikan setiap hari oleh semua praktisi-praktisi yang terlibat. Jika di rumah, maka guru utama bagi anak adalah orang tuanya. Jika di sekolah maka guru pengajarlah yang berperan besar dalam memberikan pendidikan.

Begitu mulianya seorang guru hingga terbitlah berbagai pujian dan syair yang berisikan tentang guru. Guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa, katanya. Tetapi jika merujuk dan melihat pada fakta masa kini, masihkah pahlawan tanpa tanda jasa itu pantas untuk disematkan kepada seorang guru?

Nyatanya profesi guru menjadi profesi yang cukup diminati oleh sebagian besar kalangan. Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya anak lulus sekolah menengah atas yang memilih untuk melanjutkan kuliahnya di bidang keguruan. Namun apakah para sarjana sarjana di bidang pendidikan ini telah mampu meningkatkan etos pendidikan di Indonesia?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ki Hajar Dewantara punya ungkapan yang penuh hikmah: “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Seorang guru adalah ia yang mampu memberikan contoh dan teladan pada muridnya. Mereka yang mampu memberikan motivasi kepada muridnya dan mereka yang mampu mendorong bagi perkembangan menuju arah yang lebih baik.

Sebagai seorang guru, hal yang harus dilakukan tidak hanya sekadar mentransfer ilmu kepada murid-muridnya, tapi jadi teladan atas segala perangai serta gerak-gerik badan, ucapan dan perbuatannya.

Padahal memberikan teladan bukan hal yang mudah. Karena untuk menjadikan muridnya berakhlak dan berkepribadian luhur, maka kepribadian dan akhlak seorang guru pun juga harus luhur.

Tetapi jika berkaca pada praktek guru di Indonesia sekarang, berapa persenkah guru yang layak menjadi guru yang hakiki? Pasalnya banyak kita temui kasus-kasus amoral dan kekerasan yang melibatkan guru. Padahal guru adalah ia yang mampu memberikan ilmu dan teladan kepada murid-muridnya. Guru adalah yang digugu lan ditiru, yaitu seorang yang dicontoh dan diteladani. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER