Uniknya Pakaian Pria Suku Muyu, Papua

Hari Suroto | CNN Indonesia
Kamis, 09 Nov 2017 11:57 WIB
Di Boven Digoel, Papua, ada satu suku yang unik. Suku Muyu ini membuat pakaian penutup kelamin dari paruh burung yang endemik di sana.
Burung taun-taun dari Papua atau Blyth's Hornbill. (commons.wikimedia.org/Stephen Hanafin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suku Muyu merupakan suku yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyu, Boven Digoel. Mereka hidup berburu, menangkap ikan, memelihara anjing dan babi, serta menokok sagu. Suku ini punya kultur yang unik, terutama mengenai pembuatan pakaian tradisionalnya.

Laki-laki suku Muyu memiliki pakaian tradisional yang unik. Pakaian ini disebut dengan kawet karuk, terbuat dari paruh burung taun-taun.

Cara membuat pakaian ini yaitu, paruh burung taun-taun dipisahkan dari kepala burung, kemudian dijemur di atas perapian. Setelah kering, maka dibuat lubang pada bagian tengah. Lubang ini berfungsi untuk memasukkan seutas tali sebagai pengikat pinggang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakaian ini selain untuk menutup kemaluan juga berfungsi melindungi alat kelamin.

Burung taun-taun merupakan burung endemik Papua. Oleh masyarakat Papua, burung ini dianggap sebagai lambang kesetiaan. Burung taun-taun akan selalu setia dengan pasangannya, mereka akan terbang bersama mencari makanan. Jika salah satu pasangan mati, maka pasangannya akan hidup sendiri hingga mati. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER