Jakarta, CNN Indonesia -- Suku Muyu merupakan suku yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyu, Boven Digoel. Mereka hidup berburu, menangkap ikan, memelihara anjing dan babi, serta menokok sagu. Suku ini punya kultur yang unik, terutama mengenai pembuatan pakaian tradisionalnya.
Laki-laki suku Muyu memiliki pakaian tradisional yang unik. Pakaian ini disebut dengan kawet karuk, terbuat dari paruh burung taun-taun.
Cara membuat pakaian ini yaitu, paruh burung taun-taun dipisahkan dari kepala burung, kemudian dijemur di atas perapian. Setelah kering, maka dibuat lubang pada bagian tengah. Lubang ini berfungsi untuk memasukkan seutas tali sebagai pengikat pinggang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakaian ini selain untuk menutup kemaluan juga berfungsi melindungi alat kelamin.
Burung taun-taun merupakan burung endemik Papua. Oleh masyarakat Papua, burung ini dianggap sebagai lambang kesetiaan. Burung taun-taun akan selalu setia dengan pasangannya, mereka akan terbang bersama mencari makanan. Jika salah satu pasangan mati, maka pasangannya akan hidup sendiri hingga mati.
(ded/ded)