Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa yang tak mengenal apa itu media sosial? Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Pengguna media sosial di Indonesia pun bervariasi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa bisa mengakses media sosial lewat ponsel mereka. Hal ini pun menimbulkan beberapa permasalah khususnya pada anak remaja. Mereka menjadikan media sosial sebagai tempat untuk mencari jati diri, unjuk diri yang memungkinkan hingga terjadinya perundungan alias
bullying. Menurut data dari UNICEF pada tahun 2016, sebanyak 41 hingga 50 persen remaja di Indonesia dalam rentang usia 13 sampai 15 tahun pernah mengalami tindakan
cyberbullying.
Salah satu contohnya adalah kasus Yoga Cahyadi pelajar dari kota Yogyakarta. Yoga merupakan salah satu panitia konser namun dirinya dituding menggelapkan uang konser tersebut. Akhirnya ia memilih untuk bunuh diri karena tidak kuasa menahan perundungan dari teman-temannya, pada tahun 2013 lalu. Sebenarnya hal seperti ini bisa dihindari jika remaja di Indonesia mampu menggunakan media sosial dengan bijak dan cerdas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu kita ingat bahwa penggunaan media sosial yang buruk membawa dampak buruk juga bagi psikologis penggunanya. Contohnya pada kasus
cyberbullying, korban akan mengalami gangguan psikologis seperti stres, tidak percaya diri, menjadi paranoid atau cemas, dan merasa tidak aman. Tidak hanya dari sisi korban, pelakunya pun akan menghadapi beberapa gangguan psikologis seperti merasa gelisah, menjadi pribadi yang agresif dan bertemperamen tinggi (berusaha menutupi kelemahan dirinya di depan korban
bullying).
Bawa perubahan positif sebagai anak bangsa. Sebarkan hal baik di media sosial maka kita juga akan merasakan manfaat yang baik. Mulai dari berkomentar tentang hal baik di kiriman teman kita, dan juga mengunggah hal positif serta bermanfaat sehingga dapat dinikmati pengguna lain.
Bayangkan jika kita mendapatkan umpan balik yang baik dari orang lain, tentu kita akan merasa bahagia dan hal itu tentu berpengaruh pada mood kita. Alangkah lebih baik jika kita menjadi pengguna media sosial yang cerdas dan juga bijak, tidak ikut serta dalam berkomentar maupun mengunggah hal negatif di media sosial.
"Be positive in social media, spread love and feel the good impact for you"
(ded/ded)