Sagu Panggang, Olahan Unik Sagu dari Papua

Hari Suroto | CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2018 10:14 WIB
Penduduk di pesisir selatan Papua, mulai dari Mimika hingga perbatasan Merauke dan Papua Nugini mengenal cara memasak sagu dengan cara dipanggang.
Pohon sagu di Papua (Foto: UGC CNN Student/Hari Suroto)
Jayapura, CNN Indonesia -- Penduduk di pesisir selatan Papua, mulai dari Mimika hingga perbatasan Merauke dan Papua Nugini mengenal cara memasak sagu dengan cara dipanggang. Tepung sagu dibentuk menjadi sebuah bola dan meletakannya di atas bara api.

Tak perlu menunggu waktu lama, terbentuklah lapisan luar yang garing dan dapat dimakan. Sedangkan bagian dalam sisanya dikembalikan ke dalam bara api sampai membentuk lapisan kulit yang sama.

Di pesisir selatan Papua, seringkali sagu dicetak berbetuk bundar datar seperti 'pancake' dan dipanggang di atas wajan. Parutan kelapa dapat dicampurkan dengan sagu sebelum memasaknya untuk memberi rasa. Sering tepung sagu dicampur dengan kerang atau ulat sagu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Campuran ini dikemas dalam daun sagu berukuran panjang, kemudian dipanggang di atas bara api. Kandungan lemak dari kerang dan ulat sagu yang lezat ini meresap ke dalam sagu. Seratus gram ulat sagu (Rhynchophorus ferrugineus) mengandung 181 kalori dengan 6, 1 gram protein dan 31, 1 gram lemak.

Pada masa prasejarah, wadah gerabah tidak dikenal di pesisir selatan Papua, sehingga pengolahan sagu menjadi papeda belum dikenal. Tepung sagu disiram dengan air panas menjadi papeda dikenal di pesisir selatan Papua sejak zaman modern ketika wadah dari plastik atau aluminium diperkenalkan di daerah ini. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER