Lebih Dekat dengan Afrika Selatan di Kelasku

Aaliyah Zalfa | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Feb 2018 13:41 WIB
Dalam rangka ACEX 2018, SMP Labschool menggelar Labs International Cultural Day alias LICD. Hari itu hadir utusan dari 12 kedutaan besar negara sahabat.
Beginilah keindahan Afrika Selatan yang diceritakan oleh utusan dari negara itu di LICD, SMP Labschool Kebayoran (Foto: cocoparisienne/pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumat, 23 Februari 2018, menjadi hari yang penting di SMP Labschool Kebayoran, Jakarta. Memang, pagi itu dimulai dengan lari pagi bersama. Tapi perbedaannya, hari itu mereka berlari menggunakan kostum khusus, kostum yang mencirikan negara-negara di dunia.

Soalnya, dalam rangka ACEX 2018, SMP Labschool menggelar Labs International Cultural Day alias LICD. Hari itu hadir utusan dari 12 kedutaan besar negara sahabat kita di sekolah. Mereka akan berbagi cerita kepada seluruh siswa kelas 7 SMP Labschool Kebayoran.

Kelasku, kelas 7D, menyambut utusan dari Afrika Selatan. Setiap kelas akan memakai kostum yang sama kecuali satu orang siswa dan satu orang siswi yang akan bertugas sebagai maskot. Para maskot mengenakan pakaian tradisional dari negara yang datang ke kelas mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara dimulai dengan meriah di plaza sekolah. Setelah beberapa sambutan dan pidato, kami dipersilahkan untuk mengantar para utusan kedubes ke kelas kami masing-masing, yang tentunya sudah dihias sesuai negara masing-masing anak-anak kelas 7. Mendekorasi kelas menjadi sebuah tantangan yang sulit karena waktu yang tidak terlalu banyak.

Kami berkenalan dengan utusan dari Afrika Selatan, yaitu Mr. Jerome. Dia memaparkan tentang negara kelahirannya dan menariknya, dia fasih banget lho berbahasa Indonesia. Dia menjelaskan betapa indah dan kerennya Afrika Selatan dan juga sejarah panjangnya tentang masa-masa saat politik "Apartheid" sedang merajalela di tanah kelahirannya tersebut.

Selain itu, cerita tentang makanan dan hewan-hewan pun diikutsertakan dalam presentasinya. Ini membuat para siswa dan siswi merasa tertarik dan tentunya antusias. Terutama saat kita diajarkan cara menyapa orang-orang di Afrika Selatan menggunakan bahasa setempat. Keren, ya?

Setelah presentasi, dibukalah sesi tanya jawab. Ada banyak sekali teman-teman sekelasku yang mengancungkan jari mereka, ingin bertanya. Kami bertanya mulai dari iklim di sana, festival-festival, keindahan alam, dan bahkan ada yang menanyakan pendapat Mr. Jerome tentang negara tercinta kita ini.

Dia menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia sangatlah ramah, sama seperti penduduk-penduduk di negaranya. Dia bilang bahwa penduduk dari negara lain seperti Korea akan menganggap kita tidak sopan saat kita menyapa orang asing. Ada juga yang bertanya apakah Mr. Jerome tahu tentang mi instan khas Indonesia! Beliau langsung menjawab iya,"Of course I know Ind***!" Teman-temanku tertawa dan bertepuk tangan saat mendengar jawaban beliau.

Acara kemudian ditutup dengan acara makan bersama. Kami menikmati makanan dari Afrika Selatan! Ada sekitar 8 jenis makanan yang disediakan di kelas. Salah satunya bernama Rooibos, yaitu minuman yang dalam bahasa Afrikaans berarti "semak merak". Minuman ini terbuat dari teh yang disebut tisane (teh herbal). Biasanya disebut teh merah Afrika Selatan. Teh ini tidak hanya populer di Afrika Selatan, tetapi juga di banyak negara lain di dunia.

Selain itu ada juga makanan yang tidak kalah enaknya yaitu Bobotie. Ini adalah masakan Afrika Selatan yang terdiri dari daging sapi cincang, roti, dan berbagai biji-bijian yang dipanggang. Resep yang mungkin berasal dari jajahan VOC Belanda dari Batavia atau jawa, dengan nama yang berasal dari bahasa Indonesia Bobotok atau botok. Setelah itu, masakan itu dibawa ke Afrika Selatan dan diadopsi oleh masyarakat Cape Malay.

Bobotie juga dibuat dengan bubuk kari meninggalkan dengan sedikit "kelentang" dengan disajikan dengan sambal. Bobotie merupakan salah satu masakan klasik yang telah dikenal di Tanjung Harapan sejak abad ke-17, ketika ia telah dibuat dengan campuran daging kambing.

Setelah makanan di piring tandas, kami kemudian memotong kue dan memberikan hadiah-hadiah istimewa untuk Mr.Jerome sebagai ucapan terima kasih. Beliau mengatakan bahwa ia sangat senang bisa datang ke SMP Labschool Kebayoran lagi dan akan datang lagi di lain kesempatan. Sebelum beliau pergi, kami mengadakan sesi foto bersama-sama.

"Acaranya seru! Kita juga menambah ilmu pengetahuan, kita bisa tahu tentang negara yang dijelasin. Kita juga mengasah kreativitas buat dekor kelas juga," kata Shafira Aulia Andryastari, salah seorang siswa. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER