Majas Paralelisme: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Puisi

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2023 14:00 WIB
Sekilas, majas paralelisme mirip majas repetisi, hanya saja banyak dipakai dalam puisi. Berikut pengertian, jenis, dan contoh penggunaan majas paralelisme.
Ilustrasi. Sekilas, majas paralelisme mirip majas repetisi, hanya saja banyak dipakai dalam puisi. Berikut pengertian, jenis, dan contoh penggunaan majas paralelisme. (Kaboompics)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puisi identik dengan penggunaan kata (diksi) yang indah dan gaya bahasa yang tak biasa. Penggunaan gaya bahasa ini tak sekadar untuk menyampaikan pikiran penulis, tetapi juga bertujuan untuk menggugah emosi pembaca.

Salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam menulis puisi adalah majas paralelisme. Apa itu majas paralelisme?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan klasifikasinya, paralelisme termasuk dalam majas penegasan. Majas ini merupakan gaya bahasa yang berupaya untuk menekankan suatu kata atau ungkapan.

Biasanya, majas penegasan dilakukan dengan cara mengulang kata yang sama dalam satu bait atau mengulanginya dengan kata lain yang memiliki persamaan arti atau padanannya.

Selain majas paralelisme, contoh majas penegasan lainnya adalah majas retorika, pararima, apofasis, inversi, enumerasio, elipsis, koreksio, aliterasi, antiklimaks, dan sebagainya.


Pengertian Majas Paralelisme

Merujuk Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Pembentukan Istilah oleh Tim Redaksi BIP, majas paralelisme adalah perulangan dalam satu kalimat dan tersusun pada baris kata yang berbeda.

Sekilas, majas ini hampir sama seperti majas repetisi, hanya saja majas paralelisme banyak digunakan dalam puisi.

Dikutip dari Buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia (2019), paralelisme merupakan salah satu gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan menunjukkan titik kesejajaran.

Biasanya, majas ini berbentuk kata atau kalimat perulangan.

Baca juga artikel terkait lainnya:


Jenis Majas Paralelisme

Ditilik dari polanya, majas paralelisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu anafora dan epifora. Berikut penjelasannya.

1. Anafora adalah pengulangan kata atau frasa di awal baris.

Contoh anafora pada majas paralelisme:

Kepada-Mu aku mengadu
Kepada-Mu aku menyembah
Kepada-Mu aku memohon

Cakar bumi
Cakar langit
Cakar luka sendiri
Cakar pusat bumi ketujuh
Cakar pusat perih luka ketujuh


2. Epifora adalah pengulangan kata di bagian akhir baris.

Contoh epifora pada majas paralelisme:

Cintaku telah kuberikan
Hartaku telah kuberikan
Bahkan nyawaku pun telah kuberikan

Bunga Mawar
Bunga mawar mekar merekah mewangi memerah aroma dalam cinta yang tumbuh bermekaran: kau dan aku.


Contoh Majas Paralelisme

Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut ini contoh majas paralelisme yang umum digunakan dalam puisi.

Contoh 1:

Senja ini begitu manis
Senja ini begitu indah
Senja ini sangat berkesan

Contoh 2:

Wajahnya tampan
Wajahnya memang menawan
Wajahnya begitu rupawan

Contoh 3:

Hati ini biru
Hati ini lagu
Hati ini debu

Contoh 4:

Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

Contoh 5 perhatikan penggalan puisi berjudul "Ah" dalam O Amuk Kapak (1981), karya Sutardji Calzoum Bachri berikut:

rasa yang dalam!
datang Kau padaku!
aku telah mengecup luka
aku telah membelai aduhai!
aku telah tiarap harap
aku telah mencium aum!
aku telah dipukau au!
aku telah meraba ...

Demikian penjelasan tentang majas paralelisme, jenis, dan contoh dalam puisi. Selamat membaca.

(glo/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER