Sa'i merupakan rukun haji keempat yang hukumnya wajib bagi jemaah. Perintah melaksanakan sa'i ini telah dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 158.
Supaya lebih memahami tentang apa itu sa'i, berikut pengertian, tata cara melakukannya, dan doa yang wajib dibacakan selama proses sa'i, dirangkum dari Buku Kitab Super Lengkap Haji & Umrah (2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sa'i adalah perjalanan yang dilakukan oleh para jemaah haji dari bukit Shafa menuju ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali bolak-balik.
Secara bahasa, sa'i berarti berjalan kecil atau lari-lari kecil. Kewajiban melaksanakan sa'i ada dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 158 yang berbunyi:
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
Innas-safa wal-marwata min sya'a'irillah, fa man hajjal baita awi'tamara fa la junaha'alaihi ay yattawwafa bihima, wa man tatawwa'a khairan fa innallaha syakirun'alim.
Artinya: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar agama Allah. Maka siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya."
"Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui."
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 158 bahwa perintah melaksanakan ibadah sa'i adalah wajib bagi haji.
Barang siapa yang tidak tuntas melakukan sa'i saat berhaji, maka ibadah hajinya tidak sah. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata Rasullah SAW bersabda:
ما أتمَّ اللهُ حَجَّ امرئٍ ولا عُمْرَتَه، لم يَطُفْ بين الصَّفا والمروةِ
Artinya: "Allah tidak akan menerima haji atau umroh seseorang yang tidak melakukan sa'i antara bukit Shafa dan Marwah." (HR. Bukhari)
Masih tentang apa itu sa'i, berikut lima sunnah sa'i yang wajib dilakukan oleh para jemaah haji.
Lihat Juga : |
Waktu melaksanakan sa'i yaitu setelah tawaf ifadah atau tawaf umroh.
Apabila melaksanakan haji ifrad atau haji qiran, maka setelah tawaf bisa langsung sa'i.
![]() |
Tata cara melakukan sa'i dimulai dari kompleks Masjidil Haram antara pintu 18-32, yaitu pintu antara bukit Shafa dan Marwah.
Namun sebelum itu, jemaah haji yang sudah menyelesaikan tawaf bisa menuju ke sumur air zam-zam terlebih dulu dan disunnahkan meminumnya.
Setelah itu baru melanjutkan melaksanakan sa'i dari bukit Shafa menuju bukit Marwah, kemudian kembali diulang sebanyak 7 kali sampai berakhir di bukit Marwah.
Terdapat beberapa doa yang wajib dibaca dan dihafal selama melaksanakan sa'i dari awal sampai akhir. Berikut niat dan doa yang dibaca saat sa'i ibadah haji.
1. Niat melaksanakan sa'i ibadah haji
أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Abda ubimaa ba'da Allahu bihi Warasuulluh. Innasshafaa wa marwata min sya'aairillaah faman hajjal baita awi'tamara fallaa junaaha 'alaihi ansyathawwa fabi himaa wamantathawwa 'akhairan fa innallaha syaakirun 'aliim.
Artinya: "Aku memulai apa yang sudah dimulai oleh Allah dan oleh Rasul. Sesungguhnya bukit Shafa dan bukit Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah."
"Barang siapa yang pergi haji ke rumah Allah atau umrah maka tidak ada dosa bagi yang mengerjakan sa'i di antara keduanya."
2. Doa saat mendaki bukit Shafa Marwah
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ
Innas-safa wal-marwata min sya'a'irillah.
Artinya: "Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar agama Allah."
3. Doa setelah tiba di atas bukit Shafa berbatu sambil menghadap Ka'bah
هُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allohu-akbar 3x La-ilaha ilallohu wa llahu akbar, Allahu akbar walilahil-hamd, Allohu-akbar 'ala mahadana wal-hamdulillahi 'ala ma aulana.
La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa 'ala kuli syai-ingqodir.
Artinya : "Allah Maha Besar 3x, Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah maha besar, segala puji bagi Allah, Allah Maha besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami."
"Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu."
4. Doa di antara dua pilar hijau
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَالاَ نَعْلَمُ إِنَّكَ أَنْتَ اللهُ الاَعَزُ الاَكْرَمُ.
Rabbighfir warham wa'fu wa takarram, wa tajaawaz ammaa ta'lam innaka ta'lamu maa laa na'lamu, innaka antallahul-a'azzul-akram.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui."
"Sesungguh Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah".
5. Doa ketika sampai di bukit Marwah sesudah sa'i
اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.
Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa 'aafinaa wa 'fu 'annaa wa 'alaa tha 'atika wa syukrika a'innaa wa 'alaa ghairika laa takilnaa wa alal limaani wal islaamil kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin.
Allaahumma rhamnii bitarkil ma'aashii abadan maa abgaitanii wa 'rhamnii an atakallafa laa ya'niinii wa 'rzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika 'annil yaa Arhamar raahimiin.
Artinya: "Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu."
"Jangan Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau rida.
"Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna."
"Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu rida terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih."
Lihat Juga : |
Pelaksanaan sa'i merupakan pengalaman dari kisah Siti Hajar yaitu istri Nabi Ibrahim AS. Sebelumnya Nabi Ibrahim AS harus menjalankan perintah Allah SWT dan pergi meninggalkan istri dan anaknya.
Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail AS saat itu ditinggalkan di tengah padang tandus yang gersang. Nabi Ismail yang masih bayi itu terus menangis karena kepanasan dan kehausan.
Di dalam kondisi itu, Siti Hajar seorang diri berupaya mencari sumber air untuk menolong putranya yang kehausan.
Kemudian Siti Hajar berjalan bolak-balik di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air, sambil meyakinkan dirinya bahwa pertolongan Allah SWT pasti ada.
Itulah penjelasan tentang apa itu sa'i dalam ibadah haji, lengkap dengan maknanya yang mengingatkan manusia untuk selalu percaya pada pertolongan Allah SWT.
(avd/fef)