Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial, Apa Saja?

CNN Indonesia
Selasa, 30 Mei 2023 19:00 WIB
Mobilitas sosial tidak selamanya berjalan lancar. Sebab ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat mobilitas sosial. Apa saja?
Ilustrasi. Faktor pendukung dan faktor penghambat mobilitas sosial. (Istockphoto/Pekic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mobilitas sosial merupakan fenomena yang tak terhindarkan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Mobilitas sosial dipandang lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena memungkinkan untuk berpindah strata atau lapisan.

Namun, mobilitas sosial ini tidak selamanya berjalan lancar. Sebab ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat mobilitas sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP, berikut penjelasan lengkap mengenai mobilitas sosial serta faktor-faktornya.


Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin yang berarti berpindah atau bergerak. Sementara sosial merujuk pada keterlibatan seseorang atau sekelompok orang dalam komunitas sosial.

Menurut sosiolog Indonesia Soerjono Soekanto, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Dengan kata lain, pengertian mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok ke status sosial atau lapisan atau strata lain dalam masyarakat sehingga terjadi pergeseran dan perubahan kelas sosial yang baru.

Perpindahan status sosial ini bisa saja menjadi lebih tinggi, lebih rendah, atau mungkin dalam lapisan yang sama.


Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Secara umum, bentuk-bentuk mobilitas sosial di masyarakat ini terbagi menjadi dua, yakni mobilitas vertikal serta horizontal.

1. Mobilitas sosial vertikal

Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dengan sebelumnya. Mobilitas sosial vertikal ini terbagi menjadi dua, yakni mobilitas vertikal naik dan turun.

Mobilitas sosial naik berarti perubahan status seseorang menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Sebaliknya, mobilitas sosial turun adalah perubahan status seseorang dari yang sebelumnya berstatus lebih tinggi menjadi lebih rendah.

Contoh mobilitas sosial vertikal naik yaitu seorang dosen biasa yang berhasil menjadi rektor. Contoh lain misalnya seorang camat diangkat menjadi wali kota.

Sementara contoh mobilitas sosial vertikal turun misalnya seorang manajer berkinerja buruk akhirnya diturunkan jabatannya menjadi staf.


2. Mobilitas sosial horizontal

Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau kelompok, dan tidak akan mengubah derajat sosialnya.

Contoh mobilitas sosial horizontal yaitu seorang dokter pindah tugas dari rumah sakit daerah ke pusat kota. Perpindahan tugas itu tidak mengubah status sosialnya sebagai dokter.


Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, yaitu:

1. Struktural

Faktor struktural ini terkait dengan kesempatan untuk menduduki suatu posisi atau jabatan, dan kemudahan untuk memperolehnya.

Dengan begitu, siapa saja bisa mempunyai kesempatan sama untuk menduduki jabatan tinggi, seperti manager, hingga presiden.

2. Individu

Faktor individu berkaitan dengan kualitas diri yang dimiliki seseorang, mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap.

Selama di dalam diri individu itu ada keinginan untuk mengubah status sosialnya ke jenjang lebih baik, maka mobilitas sosial ini dapat terwujud.


3. Ekonomi

Apabila kondisi perekonomian masyarakat baik, maka mobilitas sosial dapat terwujud dengan lancar sesuai harapan.

Sebab perekonomian baik bisa memudahkan masyarakat mendapat akses pendidikan, kesehatan, modal, dan membuka kesempatan lainnya.


4. Politik

Keadaan politik suatu negara sangat memengaruhi mobilitas sosial. Apabila situasi politiknya aman terkendali dan terjadi roda pembangunan, maka mobilitas sosial pun bisa terwujud.

Sebaliknya, jika kondisi politik suatu negara kacau maka hal itu dapat menjadi penghambat mobilitas sosial.


5. Kependudukan

Jumlah penduduk yang sedikit dapat menghambat mobilitas sosial karena sumber daya manusianya kurang atau jadi tidak seimbang.

Sementara jika jumlah penduduknya lebih banyak, maka pemerintah bisa mengarahkan masyarakat bermigrasi dari satu wilayah ke wilayah lain demi terwujudnya mobilitas sosial.


Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Faktor penghambat mobilitas sosial berikut merupakan penyebab besar yang memungkinkan seseorang atau kelompok tidak dapat atau kesulitan mengubah status sosialnya.

1. Kemiskinan

Kemiskinan dapat menghambat mobilitas sosial dan kondisi ini disebabkan oleh sulitnya mendapat akses pendidikan layak sehingga level pendidikan yang mereka miliki pun rendah.

Kualitas sumber daya manusia yang rendah ini dapat menghambat kemampuannya untuk bersaing di dunia kerja.


2. Diskriminasi

Diskriminasi adalah perilaku yang membeda-bedakan kepada sesama karena alasan beda agama, suku, ras, atau bangsa. Selain menghambat mobilitas sosial, perilaku diskriminasi juga bisa menimbulkan suatu konflik atau masalah.


3. Stereotip gender

Stereotip gender adalah pemberian citra atau cap baku yang didasarkan pada sikap atau anggapan salah dengan membeda-bedakan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Misalnya derajat laki-laki dianggap lebih tinggi daripada perempuan, karyawan laki-laki dianggap lebih kompeten ketimbang perempuan, atau seorang istri tidak boleh berpendidikan tinggi, yang dikhawatirkan akan mengungguli suaminya.

Itulah penjelasan mengenai faktor pendorong dan faktor penghambat mobilitas sosial dalam kehidupan masyarakat.

(avd/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER