Pantun anak adalah pantun yang menggambarkan dunia anak-anak. Biasanya, isinya cukup sederhana seperti pikiran anak-anak.
Berikut penjelasan dan contoh pantun anak yang dirangkum dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia yang dipengaruhi oleh budaya Melayu. Berikut ciri-ciri pantun yang membedakan dengan puisi lain.
Nah, pantun anak adalah salah satu jenis pantun. Jenis pantun lain yang juga populer adalah pantun agama, nasihat, jenaka, teka-teki, cinta, hingga pantun berbalas.
Khusus untuk pantun anak, isinya seputar dunia anak, misalnya sikap kepada orang tua, permainan, makanan, pakaian, nasihat bagi anak, dan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, umumnya dipenuhi oleh suasana yang menyenangkan, meski ada pula yang diliputi kesedihan.
![]() |
Berikut contoh pantun anak yang dihimpun dari buku Pintar SD Kelas 4 Semester 2 (Teman Belajar) oleh Tim Pintar dan sumber lainnya.
Ramai orang bersorak-sorak,
Menepuk gendang dengan rebana.
Alangkah besarnya hati awak,
Mendapat baju dengan celana.
Cempedak di luar pagar,
Tarik galah tolong jolokkan.
Saya budak baru belajar,
Kalau salah tolong tunjukkan.
Dapat di rumput bilang-bilang,
Mengisap bunga dengan mayang.
Hati cemas menjadi hilang,
Perut lapar menjadi kenyang.
Kita menari keluar bilik,
Sebarang tari kita tarikan.
Kita bernyanyi adik-beradik,
Sebarang nyanyi kita nyanyikan.
Besar buahnya pisang batu,
Jatuh melayang selaranya.
Saya ini anak piatu,
Sanak saudara tidak punya.
Burung jelantik bulunya licin,
Jika dikejar tak bisa terbang.
Anak cantik pastilah rajin,
Jika belajar hatinya riang.
Karang permata hidup berjajar,
Pepaya jatuh di depan altar.
Sekarang kita mulai belajar,
Supaya jadi anak yang pintar.
Menyimpan nasi di daun talas,
Gagak sedih hidup sekarat.
Anak yang suka ribut di kelas,
Kelak hidupnya pasti melarat.
Ada virus kian beredar,
Apa daya tangan tak sampai.
Ayo serius saat belajar,
Ilmu didapat cita-cita tercapai.
Dibawa itik pulang petang,
Dapat di rumput bilang-bilang.
Melihat ibu sudah datang,
Hati cemas menjadi hilang.
Orang Bandung memintal kapas,
Anak China berkancing tulang.
Ayah kandung pulanglah lekas,
Ananda rindu bukan kepalang.
Akar alang entah menghilang,
Tumbuh bukan sebagai tanaman.
Hati senang bukan kepalang,
Bermain bola bersama teman.
Matahari membuat bulan iri,
Tak hilang cahayanya 1.000 tahun.
Betapa riang hatiku ini,
Diberi sepeda hadiah ulang tahun.
Papan kotak dijadikan peti,
Peti diukur memakai lidi.
Jadilah anak yang baik hati,
Harus tahu membalas budi.
Budak-budak berkejar-kejar,
Rasa gembira bermain di sana.
Kalau kita rajin belajar,
Tentu kita akan berjaya.
Sinangis lauk 'rang Tiku,
Diatur dengan duri pandang.
Menangis duduk di pintu,
Melihat ayah pergi berjalan.
Kalau harimau sedang mengaum,
Bunyinya sangat berirama.
Kalau ada ulangan umum,
Marilah kita belajar bersama.
Kalau ada si kembang baru,
Bunga kenanga dikupas jangan.
Kalau ada sahabat baru,
Sahabat lama dibuang jangan.
Pak Basir lagi sakit gigi,
Tak ada yang berani ganggu.
Sudah semangat mandi pagi,
Ternyata libur hari Minggu.
Anak Pak Soleh namanya Rara,
Tingggalnya di rumah embah.
Berangkat sekolah dengan gembira.
Karena uang saku ditambah.
Lihat Juga : |
Itulah penjelasan dan contoh pantun anak. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(uli/juh)