Mengenal Cara Pemberian Nama Spesies pada Makhluk Hidup

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2023 09:00 WIB
Aturan pemberian nama ilmiah makhluk hidup menggunakan sistem binomial nomenclature. Lantas, bagaimana cara pemberian nama spesies?
Ilustrasi. Cara pemberian nama spesies pada makhluk hidup. (iStockphoto/Trinset)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cara pemberian nama spesies pada makhluk hidup sudah berlaku sejak ratusan tahun silam, tepatnya pada masa Kekaisaran Romawi.

Hal tersebut membuat pencatatannya ditulis dalam bahasa Latin. Kemudian berkembanglah pencatatan dalam tradisi Eropa, Arab, hingga China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun seluruh pencatatan itu belum sistematis sampai akhirnya muncul Carolus Linnaeus, ilmuwan Swedia yang mencetuskan tata nama biologi.

Klasifikasi dan pencatatannya lebih sistematis. Totalnya, ada lebih dari 15 ribu spesies yang dicatatkan dalam Systema Naturae (Sistematika Alamiah).

Ilmu tentang klasifikasi makhluk hidup kemudian dikenal dengan istilah taksonomi dan Carolus Linnaeus dinobatkan menjadi Bapak Taksonomi Modern.

Lantas, bagaimana cara klasifikasi dan pemberian nama spesies tersebut?

Simak penjelasannya seperti dirangkum dari Modul Pembelajaran Biologi SMA Kelas X Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berikut.


Prinsip Dasar Klasifikasi

Prinsip dasar klasifikasi adalah perbedaan dan persamaan pada setiap makhluk hidup. Selain itu, juga dapat dilihat dari manfaat, ciri morfologi, anatomi, sampai biokimia pada makhluk hidup.


Tujuan Klasifikasi

Berikut beberapa klasifikasi makhluk hidup.

  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki.
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup jenis yang lain.
  3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
  4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
  5. Menyederhanakan objek studi sehingga mempermudah mempelajarinya.
  6. Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.


Macam-Macam Klasifikasi

Berikut macam-macam klasifikasi yang berlaku.

1. Klasifikasi sistem alami

Klasifikasi sistem alami menghendaki terbentuknya kelompok takson yang alami. Artinya, anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah seperti yang dikehendaki oleh alam.

Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi atau bentuk luar tubuh secara alami atau wajar. Misalnya, berdasarkan cara gerak hewan atau penutup tubuh hewan.


2. Klasifikasi sistem buatan

Klasifikasi sistem buatan (artifisial) menggunakan satu atau dua ciri pada makhluk hidup yang sesuai dengan kehendak manusia, misalnya menurut struktur morfologi, anatomi, fisiologi, dan lainnya.


3. Klasifikasi sistem filogenetik

Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya.

Sistem ini juga menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki kesamaan molekul dan biokimia, namun berbeda-beda bentuk susunan dan fungsinya.


Sistem Klasifikasi Standar

Sampai saat ini setidaknya terdapat lima sistem klasifikasi standar yang berlaku sebagai berikut.

1. Monera

Monera adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti atau organisme prokariot. Contohnya Eubacteria dan Archaebacteria.


2. Protista

Protista adalah makhluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak yang memiliki membran inti. Contohnya, protista yang mirip tumbuhan disebut alga, protista mirip jamur, dan protista mirip hewan disebut protozoa.

3. Fungi

Fungi atau jamur adalah makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas, terdiri dari satu sel, dan tersusun dari kumpulan benang.


4. Plantae

Plantae atau tumbuhan adalah makhluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas sehingga dapat melakukan fotosintesis.


5. Animalia

Animalia atau hewan adalah makhluk hidup yang memiliki membran inti (eukariot), tidak memiliki kloroplas, dapat bergerak aktif, dan memiliki sistem saraf.

Selain sistem klasifikasi standar di atas, ada pula standar tingkat takson yang berlaku menurut Carolus Linnaeus untuk kategori tumbuhan dan hewan sebagai berikut.

Tingkat takson pada tumbuhanTingkat takson pada hewan
KingdomKingdom
FilumDivisi
KelasKelas
OrdoOrdo
FamiliFamili
GenusGenus
SpesiesSpesies

Cara Pemberian Nama Spesies

Sistem penamaan ilmiah disebut sebagai tata nama ganda atau pemberian nama dengan dua nama atau Binomial nomenclature.

Artinya, pemberian nama selalu menggunakan dua kata, yaitu nama genus dan nama spesies. Dengan metode ini, suatu jenis makhluk hidup akan memiliki nama yang berbeda dengan makhluk hidup dari jenis lain.

Berikut beberapa ketentuan pada cara pemberian nama spesies.

  • Nama spesies

  1. Menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.
  2. Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata tunggal (mufrad). Misalnya, tanaman jagung nama spesiesnya Zea mays dan burung merpati nama spesiesnya Columbia livia.
  3. Kata pertama merupakan nama marga atau genus, sedangkan kata kedua merupakan petunjuk spesies atau jenis.
  4. Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf besar, sedangkan nama petunjuk jenis seluruhnya menggunakan huruf kecil.
  5. Setiap nama spesies makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau digarisbawahi agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain. Contoh nama jenis badak Jawa adalah Rhinoceros sondaicus dan nama jenis tanaman karet adalah Hevea brasiliensis.
  6. Jika nama tersusun dari tiga kata maka kata kedua dan tiga digabung penulisannya atau diberi tanda penghubung. Contohnya nama kembang sepatu adalah Hibiscus rossasinensis maka ditulis menjadi Hibiscus rossa-sinensis.
  • Nama genus

  1. Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata benda berbentuk tunggal (mufrad).
  2. Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. Contoh, marga tumbuhan Solanum (terong-terongan), marga hewan Felis (kucing), dan sebagainya.
  • Nama familia

  1. Nama suku diambil dari nama marga yang ditambah akhiran acceae untuk tumbuhan dan ditambah idae untuk hewan. Contohnya, nama familia untuk tanaman terung-terungan adalah Solanacceae. Solanacceae berasal dari nama marga Solanum ditambah akhiran acceae. Sementara nama familia hewan kucing adalah Felidae. Felidae berasal dari nama marga Felis ditambah akhiran idae.

Itulah penjelasan mengenai cara pemberian nama spesies pada makhluk hidup. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

(uli/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER