Surat Ali Imran Ayat 190-191: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

CNN Indonesia
Rabu, 02 Agu 2023 05:10 WIB
Ilustrasi. Surat Ali Imran ayat 190-191 dilengkapi terjemahan dan tafsir. (iStockphoto/zeynep boğoçlu)
Jakarta, CNN Indonesia --

Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT melalui segala ciptaan-Nya.

Berikut bunyi Surat Ali Imran ayat 190-191 dilengkapi terjemahan dan tafsirnya.


Surat Ali Imran adalah surat ketiga dalam Al Quran setelah Al Fatihah dan Al Baqarah. Surat Ali Imran terdiri atas 200 ayat dan termasuk golongan surat madaniyyah karena diturunkan kepada Rasulullah di Madinah.

Surat ini dinamakan dengan Ali Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang menurunkan Maryam dan putranya, Nabi Isa AS, beserta segala penggambaran tentang kuasa Allah SWT.

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191 dan Tafsirnya

QS Ali Imran ayat 190-191 secara spesifik menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi ulul albab atau orang-orang yang berpikir dan berzikir.

Ayat ini menggambarkan penciptaan langit dan bumi, proses bergantinya siang dan malam, serta fenomena alam lain yang merupakan kekuasaan mutlak Allah SWT.

Dikutip dari buku Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2022), Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kedua ayat ini bertujuan untuk menyadarkan manusia betapa hebat kuasa Allah, sekaligus mengajak manusia untuk mempertebal keimanan sebagai seorang hamba.

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

Arab latin: Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la'aayaatil li'ulil-albaab.

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (QS. Ali Imran: 190)

Maksud dari ayat tersebut adalah semua ciptaan-Nya di alam semesta merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal dan senantiasa menggunakan akal sehatnya untuk beriman kepada Allah SWT.

Selain itu, akal yang dimiliki manusia hendaknya dapat digunakan untuk merenungi tanda-tanda yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Dikutip dari laman Quran Kemenag, berikut tafsir Kemenag Surat Ali Imran Ayat 190.

"Setelah menjelaskan keburukan-keburukan orang Yahudi dan menegaskan bahwa langit dan bumi milik Allah, pada ayat ini Allah menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaran-Nya. Sesungguhnya dalam penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yakni orang yang memiliki akal murni yang tidak diselubungi oleh kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan."


Bacaan Surat Ali-Imran ayat 191:

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Al-ladziina yadzkuruunallaaha qiyaamaw wa qu'uudaw wa 'alaa junuubihim wa yatafakkaruuna fi khalqis-samaawaati wal-ard, rabbanaa maa khalaqta haadzaa baatilaa(n), subḥaanaka fa qinaa 'adzaban-naar.

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali Imran: 191)

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah tidak menciptakan semuanya dengan sia-sia tanpa memiliki hikmah, tujuan, dan manfaat.

Selain itu, manusia diberikan anugerah berupa akal agar digunakan sebaik-baiknya, termasuk untuk bertafakur atau mengingat Allah melalui segala ciptaan-Nya.

Dengan mengenal ciptaan-Nya yang begitu luar biasa maka setiap muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Berikut tafsir Kemenag Surat Ali Imran Ayat 191.

"Orang-orang berakal yaitu orang-orang yang senantiasa memikirkan ciptaan Allah, merenungkan keindahan ciptaan-Nya, kemudian dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah yang terbentang di jagat raya ini, seraya berzikir kepada Allah dengan hati, lisan, dan anggota tubuh. Mereka mengingat Allah sambil berdiri dan berjalan dengan melakukan aktivitas kehidupan. Mereka berzikir kepada-Nya seraya duduk di majelis-majelis zikir atau masjid, atau berzikir kepada-Nya dalam keadaan berbaring menjelang tidur dan saat istirahat setelah beraktivitas, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sebagai bukti kekuasaan Allah yang Mahaagung seraya berkata, "Ya Tuhan kami! Kami bersaksi bahwa tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia melainkan mempunyai hikmah dan tujuan di balik ciptaan itu semua. Mahasuci Engkau, kami bersaksi tiada sekutu bagi-Mu. Kami mohon kiranya Engkau melimpahkan taufik agar kami mampu beramal saleh dalam rangka menjalankan perintah-Mu, dan lindungilah kami dari murka-Mu sehingga kami selamat dari azab neraka."

Demikian surat Ali Imran ayat 190-191 dan terjemahannya.

(fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK