Apa Itu Integrasi Sosial? Ini Pengertian, Pendorong dan Penghambatnya

CNN Indonesia
Selasa, 29 Agu 2023 15:00 WIB
Ilustrasi. Apa itu integrasi sosial? Ini pengertian, pndorong dan penghambatnya (Getty Images/yongyuan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Integrasi sosial adalah bagian penting dalam bermasyarakat. Pasalnya, apabila terjadi konflik secara sosial budaya dan tidak ada upaya integrasi, maka masyarakat bisa terpecah belah.

Kita sering kali melihat orang-orang hidup bersama dalam masyarakat. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana cara mereka menyatu dan bekerja bersama dengan baik? Itulah yang disebut dengan integrasi sosial.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan tentang apa itu integrasi sosial, mengapa penting, dan bagaimana faktor-faktor dapat mendorong atau menghambat proses ini.

Pengertian Integrasi Sosial

Ilustrasi. Apa itu integrasi sosial? Ini pengertian, pndorong dan penghambatnya (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Secara bahasa integrasi berasal dari kata integration yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.

Sementara secara istilah, dalam KBBI integrasi sosial adalah pembauran sesuatu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.

Jadi, secara umum Integrasi sosial dapat diartikan sebagai proses penyatuan individu-individu dalam masyarakat menjadi sebuah kesatuan yang harmonis dan terpadu.

Kesatuan ini dapat melibatkan beberapa unsur seperti interaksi, hubungan, dan koneksi antara individu-individu dari berbagai latar belakang, baik itu budaya, agama, ras, dan kelompok sosial yang berbeda.

Integrasi sosial membawa konsep tentang persatuan, kerja sama, dan pembentukan identitas kolektif dalam masyarakat.

Syarat agar Terjadi Integrasi Sosial

Merujuk buku Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI (2007), Integrasi sosial dapat terbentuk oleh beberapa landasan, meliputi:

  1. Terbentuknya kesepakatan di antara sebagian anggota masyarakat tentang nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat.
  2. Cross cutting affiliations yaitu kondisi di mana anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota berbagai kesatuan sosial. Secara sederhana, ini berarti bahwa masyarakat terjalin melalui hubungan individu dengan kelompok lain.
  3. Cross cutting loyalities yaitu kondisi di mana konflik dapat diredam melalui loyalitas yang bersifat ganda.

Sementara, menurut William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya tiga nilai berikut.

  1. Anggota masyarakat saling mengisi
  2. Ada kesepakatan (konsensus) bersama tentang norma dan nilai
  3. Pelaksanaan nilai dan norma secara konsisten

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

Integrasi sosial dalam kehidupan terdiri dari beberapa bentuk, di antaranya adalah:

  1. Asimilasi, yaitu percampuran kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
  2. Integrasi keluarga
  3. Integrasi kerabat
  4. Integrasi asosiasi
  5. Integrasi masyarakat
  6. Integrasi suku bangsa
  7. Integrasi bangsa

Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Tercapainya suatu Integrasi sosial dapat terjadi karena adanya berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Dirangkum dari buku Sosiologi: Kelas XI (2022), berikut penjelasannya.

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu adalah sebagai berikut:

Faktor eksternal, yaitu yang berasal dan luar individu, terdiri dari:

Faktor Penghambat Integrasi Sosial

Selain faktor pendorong terdapat juga faktor penghambat integrasi sosial yaitu:

1. Tidak Menghargai Perbedaan

Perbedaan budaya dalam masyarakat terkadang kurang dihargai oleh sekelompok masyarakat tertentu. Hal ini dapat menyebabkan konflik budaya yang menghambat integrasi sosial.

2. Kurangnya kesadaran menjaga persatuan dan kesatuan

Sikap individualis pada masyarakat sering kali memicu konflik sebab sikap individualis cenderung tidak memiliki kepedulian pada kondisi di sekitarnya.

Akibatnya kesadaran untuk menjaga persatuan dan kesatuan mulai berkurang.

3. Berkurangnya toleransi

Toleransi atau sikap saling menghormati satu sama lain adalah bagian penting dalam bermasyarakat.

Apabila sikap ini menghilang dari diri seseorang, maka konflik sosial yang terjadi antar golongan menjadi sulit diselesaikan.

4. Kesenjangan sosial dan ekonomi

Kesenjangan pembangunan yang tidak merata di berbagai wilayah dapat menghasilkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.

Hal ini bisa menyebabkan sebagian kelompok masyarakat merasa diperlakukan secara tidak adil, yang akhirnya dapat memicu konflik sosial.

5. Kurangnya keterbukaan

Sikap tidak terbuka terhadap kelompok dengan latar belakang yang berbeda dapat memicu prasangka atau persepsi yang salah sehingga berpotensi menimbulkan konflik.

Prasangka semacam ini menghalangi interaksi sosial dengan kelompok lain sehingga upaya mencapai integrasi sosial menjadi sulit.


Demikian penjelasan tentang apa itu integrasi sosial. Semoga bermanfaat.

(mrs/juh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK