Penghasilan neto adalah besaran penghasilan seseorang yang telah dikurangi dengan berbagai beban biaya dan iuran harus ditanggung.
Beban biaya misalnya biaya jabatan. Sementara beban iuran misalnya iuran kesehatan, iuran dana pensiun, iuran tabungan hari tua (THT), dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghasilan neto juga dikenal sebagai penghasilan bersih karena sudah terpotong dengan beban biaya tersebut.
Jenis penghasilan ini merupakan kebalikan dari penghasilan bruto yang merupakan penghasilan kotor karena belum dipotong oleh beban biaya dan iuran yang telah disebutkan.
Penghasilan neto memiliki fungsi sebagai takaran pendapatan bersih seseorang dari gaji yang didapatkan per bulan. Dengan begitu, seseorang tersebut dapat membuat perkiraan pengeluaran per bulan dengan lebih tepat.
Selain itu, penghasilan neto juga menjadi acuan untuk pengenaan pajak dari negara. Sebab, perhitungan pajak merujuk pada penghasilan neto, bukan penghasilan bruto.
Selanjutnya dalam perhitungan pajak, penghasilan neto akan dipotong sesuai ketentuan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang berlaku.
Secara sederhana, penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurangi beban biaya dan iuran yang menjadi kewajiban seseorang.
Artinya, cara menghitung penghasilan neto adalah dengan mengurangi penghasilan bruto dengan berbagai beban biaya tersebut.
Yang masuk beban biaya dan iuran sebagai berikut, dikutip dari buku Teori Perpajakan (2022).
Beban biaya yang paling umum untuk pekerja adalah biaya jabatan, yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
Umumnya biaya jabatan sebesar 5 persen dari penghasilan bruto. Artinya, jika penghasilan bruto seseorang Rp10 juta, maka biaya jabatannya sebesar Rp500 ribu.
Beberapa jenis iuran yang umum untuk pekerja dan menjadi beban potongan terhadap penghasilan bruto mereka sebagai berikut.
Berikut contoh menghitung penghasilan neto.
Diketahui:
Andi adalah seorang karyawan di perusahaan swasta di DKI Jakarta dengan gaji sebesar Rp10 juta per bulan. Perusahaannya mengenakan potongan biaya jabatan sebesar 5 persen untuk para karyawannya.
Kemudian, gajinya juga dikenai potongan iuran kesehatan sebesar 1 persen dan iuran ketenagakerjaan sebesar 2 persen dari gaji per bulan. Di sisi lain, Andi belum menikah.
Berapa jumlah penghasilan neto Andi per tahun?
Jawab:
Penghasilan neto = Penghasilan bruto - beban biaya - beban iuran
= Rp120 juta - Rp6 juta - Rp1,2 juta - Rp2,4 juta
= Rp110,4 juta per tahun
Jadi penghasilan neto per tahun Andi sebesar Rp110,4 juta per tahun.
Itulah penjelasan mengenai penghasilan neto adalah penghasilan bruto dikurang beban biaya dan iuran. Semoga bermanfaat.
(uli/juh)