Proses dan Faktor-Faktor Pembentukan Tanah

Tanah adalah lapisan teratas dari permukaan Bumi yang ditempati oleh makhluk hidup. Seperti lapisan Bumi lainnya, terdapat faktor-faktor pembentukan tanah.

Ada banyak faktor pembentukan tanah, mulai dari iklim, organisme, bahan induk, topografi, hingga waktu.

Lihat Juga : Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia, Wilayah, serta Jenisnya

Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari modul Pembelajaran Geografi SMA Kelas X yang disusun oleh Agus Pratomo.

Proses Pembentukan Tanah

Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik dari pelapukan fisik maupun pelapukan kimia.

Prosesnya dimulai ketika batuan menjadi lunak atau berubah komposisinya. Saat batuan melapuk, beberapa bahan tanah mulai muncul perlahan sampai akhirnya bahan induk tersebut berubah menjadi tanah.

Maka dari itu, beberapa faktor pelapukan batuan berperan dalam pembentukan tanah.

Faktor Pembentuk Tanah

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah.

1. Iklim

Iklim merupakan salah satu faktor pembentuk tanah. Iklim ini terdiri dari suhu atau temperatur dan curah hujan.

Untuk suhu, ketika fluktuasi suhu tinggi, maka proses pembentukan akan berlangsung dengan cepat, sehingga pembentukan tanah pun terjadi lebih cepat.

Sementara curah hujan berpengaruh pada kekuatan erosi dan pencucian tanah. Jika proses pencucian tanah berjalan cepat, maka akan membuat tingkat asam (pH) tanah menjadi rendah dan mempercepat proses pembentukannya.

2. Organisme

Faktor-faktor pembentukan tanah selanjutnya adalah organisme. Organisme yang meliputi vegetasi, jasad renik atau mikroorganisme juga berperan pada proses pembentukan tanah. Berikut peran organisme dalam pembentukan tanah.

• Organisme membantu proses pelapukan organik dan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan. Sementara pelapukan kimiawi adalah proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air dan menjadi unsur tanah.
• Organisme membantu proses pembentukan humus, yaitu proses pembusukan daun dan ranting dari tumbuhan dengan bantuan jasad renik atau mikroorganisme di dalam tanah.
• Jenis vegetasi pada organisme di iklim sedang memberi perbedaan pada sifat tanah. Contohnya, vegetasi hutan membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah hitam karena mengandung bahan organik dari akar dan sisa rumput.
• Kandungan unsur kimia dari organisme juga memberi pengaruh pada sifat tanah. Contohnya, unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K pada tanaman cemara lebih rendah daripada tanaman jati.

3. Bahan induk

Bahan induk berasal dari batuan induk yang mengalami pelapukan. Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, beku, sedimen (endapan), dan metamorf.

Tanah di permukaan bumi memiliki sifat yang sama dari bahan induknya dan biasanya bahan induk masih terlihat pada tanah baru, misal tanah bertekstur pasir dari bahan induk dengan kandungan pasir yang tinggi.

Contohnya, bahan dengan kandungan kapur yang rendah akan membentuk tanah yang berwarna lebih merah. Sebaliknya, yang kadar asamnya tinggi akan berwarna kelabu.

4. Topografi

Topografi atau relief suatu daerah juga mempengaruhi pembentukan tanah. Misalnya, daerah bertopografi miring dan berbukit maka lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi.

Sebaliknya, daerah bertopografi dataran memiliki lapisan tanah yang lebih tebal karena adanya sedimentasi. Kemudian, daerah dengan sistem drainase atau pengaliran yang buruk akan membuat tanah menjadi lebih asam karena sering tergenang air.

5. Waktu

Waktu juga berperan pada proses pembentukan tanah. Contohnya, pada proses pelapukan yang lama biasanya memiliki kandungan mineral yang lebih sedikit.

Sementara tanah dari hasil pelapukan yang lebih cepat akan menjadi tanah muda dengan kandungan mineral yang lebih banyak.

Lihat Juga : Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat, Potensi, dan Jenisnya

Itulah penjelasan mengenai proses dan faktor-faktor pembentukan tanah. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.