Majas Penegasan: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya

CNN Indonesia
Rabu, 11 Okt 2023 09:00 WIB
Majas penegasan adalah jenis majas yang berupaya untuk menekankan sebuah ungkapan. Berikut macam-macam majas penegasan dan contoh penggunaannya.
Ilustrasi. Pengertian, macam-macam majas penegasan, dan contoh penggunaannya. (KaboomPics)
Jakarta, CNN Indonesia --

Majas penegasan sering kali digunakan untuk memberikan penekanan atau memperkuat pesan yang ingin disampaikan melalui kalimat.

Berikut pengertian, macam-macam, dan contoh penggunaan majas penegasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengertian majas penegasan

Majas penegasan adalah jenis majas atau gaya bahasa yang berupaya untuk menekankan sebuah ungkapan.

Gaya penegasan ini dilakukan dengan cara mengulangi kata atau frasa dalam suatu kalimat dengan kata yang sama atau kata lain yang memiliki arti sama alias padanannya.

Tujuan majas penegasan adalah untuk memberikan penekanan yang kuat pada kata atau gagasan tertentu sehingga dapat memberikan pengaruh bagi pendengar atau pembaca.

Dalam sastra maupun percakapan sehari-hari, penggunaan majas penegasan juga dapat menciptakan efek dramatis dan membuat pesan jadi lebih mudah diingat.


Macam-macam majas penegasan dan contohnya

Macam-macam majas penegasan adalah majas retorika, repetisi, pararima, apofasis, aliterasi, klimaks, antiklimaks, paralelisme, tautologi, koreksio, dan banyak lagi.

Berikut penjelasan dilengkapi contohnya, dikutip dari Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi (2017).

1. Majas retorika

Majas retorika adalah majas yang berbentuk kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena hanya digunakan sebagai penegasan saja.

Contoh majas retorika:

  • Apakah dia yang selama ini kamu bangga-banggakan?
  • Siapa yang tidak ingin hidup bergelimang harta?
  • Tak sadarkah kau sedang berbicara dengan siapa?


2. Majas repetisi

Majas repetisi adalah gaya bahasa dengan pengulangan kata, frasa, atau klausa yang sama dengan tujuan mempertegas maksud yang ada.

Contoh majas repetisi:

  • Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba dia marah-marah ke semua orang yang ada di ruangan.
  • Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih berputar, kita akan terus bersatu padu dan berjuang membangun bangsa ini.
  • Bukan uang, bukan mobil, bukan juga rumah mewah. Yang aku harapkan dari ayah dan ibu hanyalah perhatian dan kasih sayang.


3. Majas pararima

Majas pararima menggunakan pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata yang sifatnya berlainan.

Contoh majas pararima:

  • Pelaku tawuran lari kocar-kacir dikejar polisi.
  • Dadaku bergetar-getir mendengar suara petir.
  • Dia harus bolak-balik ke kamar kecil lantaran sakit perut.


4. Majas apofasis

Majas apofasis atau preterisio adalah gaya bahasa untuk menegaskan sesuatu dengan cara seolah-olah menyangkal.

Contoh majas apofasis:

  • Betapa Anda sangat jenius. Bukankah hal ini sangat sederhana sehingga Anda tidak mampu menyelesaikannya?
  • Pemerintah sudah terlalu baik kepada kami, sampai-sampai kami harus merelakan rumah kami diratakan dengan tanah.
  • Bapak yang terhormat dan berhati mulia, bisakah Anda tidak bersikap arogan dengan kami yang miskin ini.

5. Majas aliterasi

Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan di awal kata dengan berurutan untuk memberi penegasan pada kalimat tersebut.

Contoh majas aliterasi:

  • Lintasi laut, lewati lembah.
  • Sudahi sedihmu, kembangkan senyummu.
  • Susah sungguh saya sampaikan degup degupan di dalam kalbu.


6. Majas klimaks

Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan rangkaian urutan yang semakin lama meninggi.

Contoh majas klimaks:

  • Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut turut antre sembako dari pemerintah.
  • Kepala desa, gubernur, hingga presiden sekalipun tidak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.


7. Majas antiklimaks

Majas antiklimaks menyatakan lebih dari dua hal berturut-turut yang semakin menurun.

Contoh majas antiklimaks:

  • Jangankan jutaan rupiah, ratusan ribu, atau puluhan ribu; seribu rupiah pun ia enggan memberi.
  • Perlombaan ini diikuti oleh peserta level profesional hingga amatir.
  • Kepala sekolah, guru, dan siswa hadir dalam acara syukuran tersebut.


8. Majas paralelisme

Majas paralelisme adalah perulangan kata atau frasa di setiap baris. Sekilas majas ini mirip dengan majas repetisi, hanya saja majas paralelisme banyak digunakan dalam puisi.

Contoh majas paralelisme:

  • Hati ini biru
    Hati ini lagu
    Hati ini debu.
  • Cinta adalah pengertian
    Cinta adalah kesetiaan
    Cinta adalah rela berkorban.


9. Majas tautologi

Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata dengan memakai sinonimnya.

Contoh majas tautologi:

  • Hancur, luluh lantak seketika...
  • Kau cantik dan manis, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
  • Saya percaya, yakin, dan mengimani bahwa Tuhan selalu bersama kita.


10. Majas polisindeton

Majas polisindeton adalah gaya bahasa yang menguraikan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung.

Contoh majas polisindeton:

  • Kita berkumpul, kemudian membentuk lingkaran, lalu menyalakan api unggun.
  • Ayah mempersiapkan bekal, kemudian bersiap-siap, lalu mengeluarkan sepeda kumbangnya, dan pergi ke sawah.


11. Majas enumerasio

Majas enumerasio adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa peristiwa yang membentuk kesatuan dan dilukiskan bagian demi bagian supaya jelas.

Contoh majas enumerasio:

  • Langit cerah. Di hamparan permadani biru itu, bintang bersinar terang.


12. Majas interupsi

Majas interupsi adalah penambahan keterangan di antara unsur kalimat.

Contoh majas interupsi:

  • Dia, gadis cantik asal Solo, telah menggoreskan luka di hatiku.
  • Aku, akulah, orang yang setia menunggumu bertahun-tahun.


13. Majas koreksio

Majas koreksio adalah majas yang berisi pembetulan atau koreksi terhadap yang diucapkan sebelumnya.

Contoh majas koreksio:

  • Dialah itu, kekasihku, oh bukan, dia bidadariku.
  • Saya pernah mengutarakan hal ini dua hari yang lalu, oh bukan, baru saja kemarin.


14. Majas pleonasme

Majas pleonasme digunakan untuk memperjelas maksud atau tujuan dengan menggunakan kata berulang yang semakna dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh majas pleonasme:

  • Bagi siswa yang namanya sudah disebut, harap segera maju ke depan. (maju sudah pasti ke depan)
  • Pak RT melihat pencurian itu dengan mata kepalanya sendiri. (melihat sudah pasti menggunakan mata)

Demikian pengertian, macam-macam, dan contoh penggunaan majas penegasan.

(fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER