3 Jenis Proses Pelapukan pada Batuan dan Contohnya

CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2023 14:00 WIB
Ilustrasi. Jenis proses pelapukan pada batuan dan contohnya (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelapukan adalah perubahan atau penghancuran dalam batuan pada permukaan bumi yang disebabkan faktor biologi, kimia, atau fisika.

Terdapat tiga macam atau jenis proses pelapukan pada batuan, yakni pelapukan mekanik, kimiawi, dan organik.

Selain itu, terdapat juga beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan, seperti keadaan struktur batuan hingga cuaca dan iklim.

Untuk lebih memahaminya, simak penjelasannya berikut dikutip dari Modul 4 Ramah dengan Alam Geografi Paket C Setara SMA/MA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).

Apa itu pelapukan?

Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi gumpalan kecil sampai menjadi sangat halus.

Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama dan semua proses pelapukan umumnya dipengaruhi oleh cuaca.

Batuan yang mengalami proses pelapukan akan berubah menjadi tanah. Jika tanah tersebut bercampur dengan mineral lainnya, tanah tersebut disebut tanah mineral.

Jenis proses pelapukan

Berikut ini tiga macam atau jenis proses pelapukan.

1. Pelapukan mekanik

Pelapukan mekanik atau disebut juga pelapukan fisis adalah peristiwa hancur dan lepasnya material batuan tanpa mengubah struktur batuan tersebut.

Beberapa faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik di antaranya:

Batuan akan mengalami proses pemuaian jika panas dan sekaligus pengerutan pada waktu dingin.

Air yang membeku di sela-sela batuan volumenya akan membesar sehingga air akan menjadi sebuah tenaga tekanan yang merusak struktur batuan.

Bila proses ini berlangsung terus menerus, maka lambat laun batuan akan mengelupas, terbelah, dan pecah menjadi bongkah-bongkah kecil.

Faktor kemiringan lahan menyebabkan batuan sering terlepas dari kedudukannya dan menggelinding ke tempat yang lebih rendah.

Pada saat batuan menggelinding, ia akan berbenturan dengan batuan lain yang mengakibatkan batuan tersebut menjadi pecah atau hancur.

Insolasi adalah peristiwa yang terjadi saat panas terik lalu tiba-tiba turun hujan dan akan terjadi penurunan suhu secara tiba-tiba. Batu akan mengerut secara tiba-tiba dan pecah.

Akar tumbuhan akan merusak struktur batuan. Selain itu, hewan yang membawa butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan juga dapat merusak batuan.

Tidak hanya tumbuhan dan hewan, manusia juga dapat memberikan andil dalam terjadinya pelapukan mekanis. Contohnya menghancurkan batu dengan menggunakan dinamit.

Jika air mengandung garam pada siang hari karena panas, airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam dan dapat menggores atau merusak batuan di sekitarnya, terutama batuan karang.

2. Pelapukan kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah proses pelapukan batuan yang disertai dengan perubahan susunan unsur kimia batuan yang lapuk.

Proses yang terjadi dalam pelapukan kimiawi ini disebut dekomposisi. Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia. Berikut penjelasannya.

3. Pelapukan organik

Pelapukan organik biasa disebut sebagai pelapukan biologis, yakni pelapukan batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup atau organisme.

Penyebab pelapukan ini adalah makhluk hidup, antara lain manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contohnya lumut cendawan atau bakteri yang merusak permukaan batuan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pelapukan

Pelapukan terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut empat faktor yang memengaruhi terjaidnya pelapukan batuan.

1. Struktur batuan

Struktur batuan adalah sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan. Sifat fisik batuan sendiri adalah warna batuan.

Sementara sifat kimia batuan adalah unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan tersebut. Kedua sifat inilah yang menyebabkan perbedaan daya tahan batuan terhadap pelapukan.

Batuan yang mudah lapuk misalnya batuan lempeng (batuan sedimen), sedangkan batuan yang susah lapuk adalah batuan beku.

2. Topografi

Topografi atau keadaan muka bumi juga turut memengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan yang berada pada lereng yang curam, cenderung akan mudah melapuk dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat yang landai.

Pada lereng yang curam, batuan akan sangat mudah terkikis atau lapuk karena langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar.

Namun pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti oleh berbagai endapan sehingga akan memperlambat proses pelapukan dari batuan tersebut.

3. Cuaca dan iklim

Unsur cuaca dan iklim yang memengaruhi proses pelapukan adalah suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lainnya.

Pada daerah yang memiliki iklim lembap dan panas, batuan akan cepat mengalami proses pelapukan.

Pergantian temperatur antara siang yang panas dan malam yang dingin akan mempercepat pelapukan jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki iklim dingin.

4. Keadaan vegetasi

Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan juga dapat memengaruhi proses pelapukan, sebab akar-akar tumbuhan dapat menembus celah-celah batuan.

Jika akar tersebut makin membesar, maka kekuatannya akan semakin besar pula dalam menerobos batuan.

Selain itu, serasah dedaunan yang gugur juga dapat membantu mempercepat batuan melapuk. Sebab, serasah batuan mengandung zat asam arang dan humus yang dapat merusak kekuatan batuan.

Demikian penjelasan mengenai jenis proses pelapukan. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

(juh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK