Pemberontakan PKI Madiun adalah konflik kekerasan yang terjadi di Madiun, Jawa Timur pada September hingga Desember 1948.
Terdapat sejumlah tokoh Pemberontakan PKI Madiun yang memiliki peran dalam berdiri dan berkembangnya PKI. Selain itu, terdapat juga tokoh-tokoh yang gugur di Desa Kresek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberontakan PKI Madiun merupakan sebuah gerakan yang bertujuan menggulingkan pemerintahan yang sah dan mengganti landasan negara.
Pemberontakan PKI di Madiun, Jawa Tengah terjadi pada 1948 dipicu oleh ketegangan politik dan ekonomi yang melanda negara pascakemerdekaan.
Merujuk Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), terjadinya Pemberontakan PKI Madiun berawal dari jatuhnya Kabinet Amir Syarifudin akibat ditandatanganinya Perjanjian Renville.
Setelah tidak lagi menjadi Perdana Menteri, Amir membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang kemudian bekerja sama dengan organisasi berpaham kiri.
Contohnya seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Barisan Tani Indonesia (BTI), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), dan lainnya.
Amir pun bercita-cita menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia karena kedekatannya dengan tokoh PKI, yakni Muso.
Aksi-aksi yang dilakukan oleh PKI dan FDR adalah dengan melancarkan propaganda anti-pemerintah, memprovokasi para buruh untuk melakukan mogok kerja, dan melakukan pembunuhan-pembunuhan khususnya di Madiun.
Untuk memperkuat wilayah yang telah dipimpin oleh FDR, FDR menarik pasukan pro-FDR dari medan tempur dan mengalihkan perhatian dan untuk menghadang TNI FDR menjadikan Madiun sebagai basis pemerintahan.
Muso dan Amir Syarifuddin berkeliling ke sejumlah kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bertujuan untuk mempropagandakan PKI beserta programnya yang bertujuan untuk menjatuhkan wibawa pemerintah.
Selain berusaha menggulingkan pemerintah Indonesia, pemberontakan PKI di Madiun juga memiliki tujuan-tujuan lain. Berikut tujuan pemberontakan PKI Madiun.
Untuk mengatasi Pemberontakan PKI Madiun, pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengakhirinya, di antaranya:
Pada awalnya Pemberontakan PKI Madiun berhasil merebut sebagian wilayah di Jawa Timur. Namun, pemberontakan ini akhirnya gagal.
Kurangnya persenjataan dan dukungan dari rakyat, serta serangan balik dari pasukan pemerintah menjadi faktor utama kegagalan pemberontakan.
Meski gagal, Pemberontakan PKI Madiun meninggalkan bekas yang mendalam pada sejarah bangsa. Peristiwa ini juga mengingatkan akan pentingnya menjaga stabilitas politik untuk mencegah konflik.
Banyak tokoh PKI dan simpatisannya yang tertangkap atau tewas dalam pertempuran. Tokoh utama Pemberontakan PKI Madiun pada 1948 yakni Muso meninggal dalam pertempuran.
Berikut tokoh-tokoh yang memiliki peran dalam berdiri dan berkembangnya PKI.
Berikut ini 17 tokoh yang namanya disebut sebagai korban PKI tahun 1948 yang gugur di Desa Kresek.
Demikian sejarah singkat dan para tokoh Pemberontakan PKI Madiun. Selamat belajar!
(juh)