Adigang adigung adiguna adalah peribahasa Jawa yang cukup sering digunakan. Peribahasa ini secara harfiah berarti sifat yang menonjolkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian.
Akan tetapi, makna di dalamnya sebenarnya lebih dari itu. Arti peribahasa Jawa Adigang adigung adiguna mengandung sebuah pesan atau nasihat.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peribahasa Jawa adalah perumpamaan yang memiliki kekayaan nilai dan filosofi mendalam, serta mencerminkan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dilansir dari buku Peribahasa Jawa sebagai Cermin Watak, Sifat, dan Perilaku Manusia Jawa; Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003), peribahasa Jawa atau paribasan adalah perumpamaan, ungkapan, atau semacam pepatah tetapi tidak menggunakan arti sesungguhnya.
Dalam bahasa Indonesia, peribahasa disebut sebagai kata atau kalimat kiasan. Secara prinsip, peribahasa mempunyai sifat-sifat hakiki, yaitu:
Dari sekian banyak peribahasa Jawa, ada salah satu yang mencolok dan sarat makna yaitu "Adigang adigung adiguna." Masing-masing kata dari peribahasa ini mempunyai pengertiannya sendiri.
Berikut arti peribahasa Jawa Adigang adigung adiguna, dilansir dari buku Kamus Istilah Ilmiah (2019) dan sumber lainnya.
Adi gang atau adigang artinya bersifat pamer kekuasaan dan kekuatan. Sementara dalam buku Nasihat-Nasihat Hidup Orang Jawa (2021), adigang adalah gambaran dari watak kijang yang menyombongkan larinya yang luar biasa.
Adi gung atau adigung artinya bersifat pamer keluhuran atau keturunan. Adigung merupakan kesombongan terhadap keluhuran, keturunan, atau kebangsawanan yang dimiliki. Diibaratkan gajah yang besar dan nyaris tak terlawan oleh binatang lain.
Adi guna atau adiguna artinya bersifat pamer kepandaian. Adiguna bermakna menyombongkan kepandaian atau kecerdikan yang dimiliki, seperti watak ular yang beracun mematikan.
Dari pengertian tersebut, disimpulkan bahwa arti peribahasa Jawa Adigang adigung adiguna adalah orang yang mengunggulkan kekuatan, derajat, kepandaian.
Lewat peribahasa ini, memberi pesan atau nasihat untuk tidak bersikap sombong atas kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki.
Sebab, merasa diri memiliki kelebihan atau paling segalanya ketimbang orang lain sering kali dapat menjadikan pribadi yang congkak, pongah, bahkan sampai lupa diri.
Lihat Juga : |
Contoh sifat sederhana yang menggunakan peribahasa Adigang adigung adiguna yaitu ada pada hewan kijang.
Sehebat dan secepat apa pun larinya Kijang, ia sering kali terkejar oleh singa. Apabila sudah terjadi, maka nasibnya hanya akan menjadi santapan sang raja hutan.
Dengan begitu, peribahasa Adigang Adigung Adiguna dapat menjadi pengingat diri bagi kita dalam memandang kehidupan bahwa hal-hal yang bersifat pamer atau menyombongkan diri sebaiknya tidak ditonjolkan.
Selain bisa berakibat buruk pada diri sendiri, sifat dan sikap pamer bisa juga merugikan orang lain di sekitar kita.
Itulah penjelasan mengenai arti peribahasa Jawa Adigang adigung adiguna beserta contohnya yang bisa dijadikan wejangan atau petuah dalam menjalani kehidupan agar lebih bijaksana.
Sebagai warisan budaya yang kaya, peribahasa Jawa memberikan inspirasi bagi kita semua untuk hidup secara lebih bijaksana, beretika, dan berdaya guna dalam berbagai aspek kehidupan.
(avd/fef)