Surat Al Baqarah Ayat 183: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

CNN Indonesia
Selasa, 20 Feb 2024 05:00 WIB
Ilustrasi. Surat Al Baqarah ayat 183 menjelaskan tentang perintah berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya. Berikut tafsirnya (iStockphoto/cihatatceken)
Jakarta, CNN Indonesia --

Surat Al Baqarah ayat 183 menjelaskan tentang dalil kewajiban untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya.

Kewajiban berpuasa dalam ayat 183 surat Al Baqarah ini dilakukan untuk mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan.

Tujuannya supaya terhindar dari neraka dan mendapatkan rida Allah Swt, serta dapat menyucikan diri dari akhlak yang buruk.

Surat Al Baqarah sendiri merupakan surat kedua dalam urutan mushaf Al Quran yang terdiri dari 286 ayat. Surat ini diturunkan di Kota Madinah sehingga tergolong surat Madaniyah.

Akan tetapi, ada satu ayat dalam surat Al Baqarah yang diturunkan di Mina, yakni ayat 281. Ayat tersebut diturunkan saat haji wada, yakni haji terakhir Rasulullah Saw.

Bacaan surat Al Baqarah ayat 183

Berikut ini bacaan surat Al Baqarah ayat 183 yang dikutip dari laman Quran NU Online.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣

Arab-latin: Yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba 'alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba 'alalladzîna ming qablikum la'allakum tattaqûn.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Tafsir wajiz Al Baqarah ayat 183

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa guna mendidik jiwa, mengendalikan syahwat, dan menyadarkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan hewan, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu dari umat para nabi terdahulu agar kamu bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah.

Tafsir tahlili Al Baqarah ayat 183

Para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.

Uraian seperti di atas tentu ada benarnya, walaupun tidak mudah dirasakan oleh setiap orang. Sebab, lapar, haus dan lain-lain akibat berpuasa tidak selalu mengingatkan kepada penderitaan orang lain, malah bisa mendorongnya untuk mencari dan mempersiapkan bermacam-macam makanan pada siang hari untuk melepaskan lapar dan dahaganya di kala berbuka pada malam harinya.

Begitu juga tidak akan mudah dirasakan oleh setiap orang berpuasa, bahwa puasa itu membantu kesehatan, walaupun para dokter telah memberikan penjelasan secara ilmiah, bahwa berpuasa memang benar-benar dapat menyembuhkan sebagian penyakit, tetapi ada pula penyakit yang tidak membolehkan berpuasa.

Jika diperhatikan perintah berpuasa bulan Ramadan, maka pada permulaan ayat 183 secara langsung Allah menunjukkan perintah wajib itu kepada orang yang beriman.

Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hati, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur yang pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat.

Pada ayat 183 ini Allah mewajibkan puasa kepada semua manusia yang beriman, sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum mereka agar mereka menjadi orang yang bertakwa. Jadi, puasa sungguh penting bagi kehidupan orang yang beriman.

Kalau kita selidiki macam-macam agama dan kepercayaan pada masa sekarang ini, dijumpai bahwa puasa salah satu ajaran yang umum untuk menahan hawa nafsu dan lain sebagainya.

Perintah berpuasa diturunkan pada bulan Syaban tahun kedua Hijriah, ketika Nabi Muhammad Saw mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru, maka dapat dirasakan, bahwa puasa itu sangat penting artinya dalam membentuk manusia yang dapat menerima dan melaksanakan tugas-tugas besar dan suci.

Tafsir al muyassar surat Al Baqarah ayat 183

Di bawah ini tafsir surat Al Baqarah ayat 183 menurut al muyassar yang dikutip dari laman Tafsirweb.

Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya dan mengerjakan amal saleh sesuai dengan ajaran syariatNya, Allah telah mewajibkan berpuasa atas kalian sebagaimana telah mewajibkan atas umat sebelum kalian supaya kalian bertakwa kepada Tuhan kalian, maka kalian menjadikan antara diri kalian dengan perbuatan-perbuatan maksiat dinding pelindung dengan taat kepadaNya dan beribadah kepada Nya semata.

Demikian bacaan surat Al Baqarah ayat 183 dalam tulisan Arab, Latin, dan dilengkapi terjemahan dan tafsirnya.

(juh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK