5 Tokoh Cendekiawan Islam di Bidang Ilmu Filsafat
Peradaban Islam berhasil menghasilkan banyak cendekiawan yang ahli, salah satunya dalam ilmu filsafat. Berikut beberapa tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat.
Munculnya para cendekiawan ini disebabkan oleh adanya doktrin yang menghargai ilmu pengetahuan dan kebenaran. Bahkan, Al Quran dan hadis pun menyuruh umat Islam untuk belajar. Hal itu terlihat dari banyaknya istilah seperti nazhar, tadabur, dan tafakkur.
Para filsuf dari negeri Islam pun berkontribusi banyak pada perkembangan manusia. Ilmu-ilmu yang mereka buat juga diakui oleh ilmuwan Barat.
Siapa saja sebenarnya para cendekiawan tersebut? Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Al Kindi
Melansir dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, salah satu tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat adalah Al Kindi. Al Kindi hidup di masa khalifah Al-Ma'mun dan bekerja sebagai seorang ulama.
Al Kindi menulis ratusan risalah tentang disiplin ilmu dan filsafat. Salah satu karya paling terkenal dari filsuf ini adalah On First Philosophy, karya filsafat pertama atau metafisika mengenai studi tentang Tuhan.
Menurutnya, filsafat adalah penyelidikan terhadap kebenaran, maka filsafat pertama adalah pengetahuan tentang Tuhan yang merupakan "kebenaran pertama dan penyebab segala kebenaran."
Semasa hidupnya, Al Kindi juga menekuni ilmu filsafat, logika, astronomi, politik, ilmu jiwa, kedokteran, musik, dan matematika.
Kendati Al Kindi jarang dikutip oleh penulis yang menulis dalam bahasa Arab setelah abad kesepuluh, dia adalah tokoh penting bagi penulis abad pertengahan Latin.
Dalam bidang astronomi, Al-Kindi juga menulis karya berjudul On Rays yang melihat astrologi sebagai ilmu rasional.
2. Al Ghazali
Berikutnya ada Al Ghazali yang terkenal sebagai filsuf, teolog, dan ahli hukum yang paling terkemuka dan berpengaruh. Al Ghazali aktif sebagai teologi Sunni Islam di masa konflik antara Sunni dan Syiah Ismailiyah.
Al Ghazali mengkritik dua puluh posisi falsafa (tradisi filsafat Aristotelian Arab) dalam bukunya yang berjudul Incoherence of the Philosopher. Buku ini menjadi tonggak penting dalam sejarah filsafat seiring dengan berkembangnya kritik terhadap sains Aristoteles pada abad ke-14 di Eropa.
Keberhasilan Al Ghazali dalam menyelesaikan kontradiksi antara akal dan wahyu hampir diterima semua teolog muslim dan memberikan pengaruh signifikan pada pemikiran banyak orang di masa abad pertengahan Latin.
Al Ghazali disebut lahir di Thusi atau yang sekarang dekat Meshed yakni salah satu daerah di Iran pada tahun 450 H. Di tempat ini pula ia wafat dan dikuburkan pada tahun 505 H dalam usia yang relatif belum terlalu tua, yaitu 55 tahun.
3. Ibnu Sina
Ibnu Sina atau yang di dunia barat dikenal Avicenna adalah filsuf dan dokter terkemuka di masa Islam abad pertengahan.
Karyanya berhasil menggabungkan alur pemikiran filosofis atau ilmiah Yunani kuno dan pemikiran Islam menjadi sistem ilmiah yang rasional dan konsisten.
Karya paling populer yang dibuat oleh Ibnu Sina adalah Kitab Al Shifa atau The Cure dan The Canon of Medicine yang berpengaruh besar pada dunia kedokteran modern.
Selain itu, Ibnu Sina juga menulis beberapa karya lain yang berfokus pada ilmu filsafat ilmiah dan teologi Islam.
Karya Ibnu Sina berhasil digunakan di seluruh dunia, terlihat dari bukunya yang berhasil diterjemahkan ke bahasa Latin dan Ibrani. Bahkan buku The Canon of Medicine menjadi dasar pengajaran kedokteran di universitas-universitas Eropa hingga abad ke-12.
4. Ibnu Bajjah
Jika Al Kindi, Al Ghazali, dan Ibnu Sina merupakan filsuf dari dunia Islam bagian Timur, Ibnu Bajjah adalah filsuf dari dunia Islam bagian Barat.
Ibnu Bajjah lahir di Saragossa dan terkenal karena keahliannya dalam ilmu matematika dan pengembangan kota.
Beberapa karya terkenal yang diciptakan oleh Ibnu Bajjah di antaranya adalah The Rule of Solitary, The Epistle of Conjunction, dan The Farewell Message.
5. Ibnu Rusyd
Terakhir, Ibnu Rusyd yang juga berasal dari dunia Islam bagian Barat. Ibnu Rusyd adalah filsuf, dokter, dan hakim terkenal di Andalusia. Karya-karyanya menjadi dasar pemikiran Eropa pasca-klasik.
Ciri khas karya Ibnu Rusyd ialah keyakinan bahwa filsafat mampu memberikan kepastian pada banyak bidang. Filsafat juga menjadi peran sentral dalam penyelidikan keagamaan, bukan menjadi alternatif dari agama.
Karya Ibnu Rusyd berhasil memengaruhi pemikiran Eropa, bahkan sampai menyaingi pengaruh Aristoteles.
Demikian nama-nama tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat. Semoga bermanfaat.
(sac/fef)