Gigi berlubang atau dalam istilah medis disebut karies gigi sering kali dianggap sepele. Padahal kondisi ini rentan menimbulkan rasa sakit apabila dibiarkan dan tidak segera ditangani.
Jika terasa sakitnya tak kunjung sembuh, berarti lubang pada gigi sudah mencapai lapisan dalam. Pertanyaannya, kenapa gigi berlubang sakit terus?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari laman Kemenkes, terbentuknya gigi berlubang tidak muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini umumnya dicetuskan oleh kebiasaan buruk, di antaranya:
Kombinasi dari faktor kebiasaan makan dan kurangnya menjaga kebersihan mulut tersebutlah yang mengembangkan penumpukan plak dan terkikisnya enamel gigi.
Gigi yang terlanjur berlubang dapat mengakibatkan rasa sakit disertai ngilu. Akan tetapi, kenapa gigi berlubang sakit terus? Hal itu bisa dikarenakan faktor penyebab berikut.
Gigi berlubang terjadi ketika bakteri di dalam mulut memproduksi asam yang merusak enamel gigi. Proses ini dapat mengakibatkan lubang pada gigi yang semakin dalam.
Ketika kerusakannya mencapai dentin atau lapisan di bawah enamel, rasa sakitnya mulai muncul karena dentin memiliki serat saraf yang sensitif.
Ketika lubang pada gigi semakin dalam, bakteri dapat memasuki lapisan dalam gigi yang disebut pulpa. Pulpa gigi mengandung saraf dan pembuluh darah.
Infeksi pada pulpa dapat menyebabkan peradangan yang dikenal sebagai pulpitis. Pulpitis dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan terus-menerus. Bahkan tekanan saat menggigit ringan pun dapat memicu rasa sakit.
Gigi yang berlubang sering kali menjadi sangat sensitif terhadap stimulus eksternal, seperti makanan panas, dingin, atau manis.
Rasa sakit ini muncul karena rangsangan tersebut mencapai saraf di dalam gigi yang sudah teriritasi atau terluka sehingga memperburuk rasa sakit yang dirasakan.
Rasa sakit pada gigi berlubang yang terus-menerus tidak baik jika dibiarkan begitu saja. Sangat disarankan untuk segera diperiksakan ke dokter gigi agar diberikan tindakan.
Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi gigi berlubang.
Pada gigi yang baru berlubang, dokter akan memberikan fluoride yang kandungannya lebih tinggi dari yang umumnya terkandung di pasta gigi.
Fluoride treatment dapat diberikan dalam bentuk cair, gel, atau busa. Terapi ini dapat memperbaiki enamel dan mencegah lubang gigi bertambah besar.
Filling atau tambal gigi yang paling umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Filling dilakukan dengan terlebih dahulu membuang bagian gigi yang rusak.
Setelah itu, gigi akan ditambal dengan menggunakan bahan-bahan khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak.
Crown atau kurung gigi adalah prosedur pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang rusak. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang lebih parah atau pada kondisi gigi yang lemah.
Perawatan saluran akar gigi atau root canal treatment dilakukan jika kerusakan sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi.
Cabut gigi dilakukan jika kerusakan sudah sangat parah dan tidak bisa dipulihkan lagi.
Tindakan cabut gigi dapat diikuti dengan pemasangan gigi palsu atau implan gigi, untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut.
Itulah beberapa alasan mengenai kenapa gigi berlubang sakit terus serta pengobatan yang paling umum dilakukan dokter gigi.
(avd/fef)