Jakarta, CNN Indonesia -- Galaila Karen Agustiawan moncer namanya sejak ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada Februari 2009. Dia menjadi perempuan pertama yang duduk di kursi nomor satu perusahaan minyak milik negara itu.
Karen Agustiawan, begitu ia lebih dikenal publik. Perempuan kelahiran Bandung tahun 1958 sebetulnya ingin mengabdi di almamaternya Institut Teknologi Bandung, sejak lulus pada 1983. Tapi sang ayah, Dr. Sumiyatno, presiden pertama Biofarma dan utusan pertama Indonesia untuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), memintanya menjadi pebisnis.
Karir bisnisnya dimulai di Mobil Oil Indonesia hingga 1996 lalu pindah ke Landmark Concurrent Solusi, cabang dari Landmark Graphics Corporation. Ketika Landmark merger dengan Halliburton, Karen dipromosikan jadi manager proyek minyak dan gas pada 2002.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karirnya berlanjut ke Pertamina sebagai staf ahli Direktur Utama Pertamina untuk bisnis hulu pada 2006. Saat itu Dirut Pertamina dijabat oleh Ari H. Soemarno. Pada 2008 Karen diangkat menjadi Direktur Hulu menggantikan Sukusen Soemarinda. Pada 2009 Karen didapuk jadi Dirut Pertamina.
Sebagai direktur utama, Karen telah melakukan sejumlah pembaruan. Mulai dari peningkatan
lifting minyak mentah dan perintisan kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara untuk pemakaian bio-etanol sebagai pengganti solar.
Karen ingin membawa Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia pada 2025 melalui program Energizing Asia. Majalah Forbes memasukkannya ke dalam daftar 50 Wanita Pelaku Bisnis Terkuat Se-Asia.
Pada Maret 2013, istri dari Herman Agustiawan ini menerima surat keputusan perpanjangan masa jabatannya sebagai Direktur Utama Pertamina untuk masa jabatan lima tahun ke depan.
Nama Karen kemudian disebut-sebut dalam persidangan kasus suap SKK Migas dengan terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta. Dia diperiksa sebagai saksi di pengadilan pada Maret 2014. Sebelumnya, Karen sudah diperiksa berkali-kali oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus suap itu.
PENDIDIKANSarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB)
KARIR Direktur Utama PT Pertamina (Persero), 5 Februari 2009 - sekarang.
Direktur Hulu PT Pertamina, Maret 2008 – 5 Februari 2009
Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina, Desember 2006.
Commercial Manager for Consulting and Project Management Halliburton Indonesia, 2002-2006
Business Development Manager Landmark Concurrent Solusi Indonesia, 2000.
Spesialis Pengembangan Pasar dan Integrated Information Management
Landmark Concurrent Solusi Indonesia, 1999
Product Manager G & G and Data Management Applications CGG Petrosystems Indonesia, 1998.
Project Leader Mobil Oil Indonesia, 1992-1993 dan 1994-1996
Seismic Processor dan
Seismic Interpreter Mobil Oil Dallas, AS, 1989-1992
Seismic Processor dan
Quality Controller Mobil Oil Indonesia, 1987-1988
Analis dan
Programmer Mobil Oil Indonesia, 1984-1986