Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik meminta Pertamina untuk menggelontorkan bahan bakar minyak non subsidi sebanyak mungkin. Hal ini diperlukan untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM subsidi yang terjadi beberapa hari di sejumlah daerah.
"Jangan pakai kata langka. Kalau langka kan dua-duanya (bbm subsidi dan nonsubsidi) nggak ada," kata dia di Jakarta, Selasa (26/8).
Jero mengatakan, akibat penurunan kuota BBM subsidi dari 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kilo liter, BPH Migas harus menghemat pemakaian di beberapa tempat. Sebab jika tidak dilakukan, BBM bersubsidi hanya bisa bertahan sampai awal atau pertengahan September 2014. "Itu teorinya sudah benar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden terpilih Joko Widodo di Bali mulai Rabu (27/8) hingga Kamis (28/8), pihaknya akan mengikuti arahan presiden. Dia mengaku hingga kini belum mengetahui adanya rencana kenaikan BBM yang mungkin akan dilakukan pada November mendatang.
"Ya tergantung beliau lah. Kalo saya kan pelaksana policy. Jadi kalau memang diperlukan, apapun yang terbaik bagi negeri kita kerjakan," ucap Jero.
Dia mengklaim telah berupaya menaikkan harga BBM sejak dua tahun lalu namun usulan tersebut ditolak. Saat ini dia menyadai beban fiskal ke depan akan semakin berat, sehingga pihaknya bertegas untuk tidak menaikkan kuota BBM subsidi hingga akhir tahun.