Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak sebaiknya dilakukan pada akhir Maret 2015. Sebab, jika pemerintah menaikkan harga BBM tahun ini akan berdampak besar pada daya beli masyarakat.
Ekonom Global Market Bank Permata Josua Pardede mengatakan pada akhir Maret biasanya harga komoditas pangan turun sehingga kenaikan BBM tidak menekan target inflasi.
"BBM harusnya naik saat inflasi tahunan mencapai titik terendah, biasanya akhir Maret atau awal April saat panen raya," kata Josua di Jakarta, Selasa (26/8)
Dengan turunnya harga-harga pangan, maka menurut dia pada bulan tersebut kenaikan harga BBM tidak menimbulkan keresahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyarankan agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM tahun ini, sebab konsumsi masyarakat sedang meningkat. Hal itu menimbulkan dampak terhadap kenaikan inflasi yang diperkirakan bisa menyentuh 7 persen pada akhir 2014.
Sementara, dalam riset Citibank menyebutkan langkah presiden terpilih Joko Widodo untuk mengurangi subsidi BBM sudah ditunggu para pelaku pasar. Hal ini menjadi katalis bagi market ke depan, diharapkan Indonesia bisa mengurangi defisit neraca perdagangan dengan mengurangi impor BBM.
BPH Migas telah meengusulkan kenaikan BBM premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 10.000 per liter.