Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji berharap tanah pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa dipakai untuk pembangunan infrastruktur listrik. PLN menargetkan dapat membangun 34 ribu mega watt kapasitas listrik dalam lima tahun ke depan.
"Salah satu yang jadi kunci adalah penyediaan lahan. Agar tanah negara dikonversi jadi kawasan industri," kata Nur di Jakarta, Kamis (4/8).
Nur Pamudji menyebutkan beberapa langkah untuk mencapai target kapasitas listrik itu. Pertama, PLN harus meningkatkan pembangunan jaringan transmisi dalam waktu yang cepat. Kedua, masalah perijinan juga perlu diperhatikan secara lebih baik oleh pemerintah. Ketiga, PLN harus menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dalam proses pembebasan lahan. "Ini yang menyebabkan tertundanya pembangunan pembangkit listrik," ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan yang terakhir yakni terkait investasi asing. Butuh kepastian hukum agar investor asing merasa aman di Indonesia."Banyak negara maju yang ingin menanamkan modal dalam kelistrikan," katanya.
Salah satu pembangkit listrik yang kini bermasalah adalah PLTU Batang. Proyek pembangkit dengan skema kerjasama pemerintah swasta ini melibatkan perusahaan
listed tanah air PT Adaro Energy dan investor Jepang J-Power dan Itochu. Namun, karena belum selesainya masalah lahan, proyek senilai puluhan triliun rupiah ini harus ditunda hingga mendapat kepastian.