Pelabuhan Cilamaya Kurangi Monopoli Pelindo

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha pelayaran berharap pembangunan Pelabuhan Cilamaya bisa segera direalisasikan. Langkah ini dianggap dapat mengurangi monopoli pelabuhan milik negara PT Pelindo.

Ketua Umum Indonesian National Shipowner Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan dengan dibangunnya Pelabuhan Cilamaya bisa mempunyai pilihan lain.
"Yang ada sekarang begitu banyak pelabuhan milik Pelindo, sehingga terkesan monopoli," kata Carmelita kepada CNN Indonesia, Kamis (4/9).

Menurut dia, jika jumlah pelabuhan di Indonesia bertambah maka akan terjadi persaingan yang justru menguntungkan bagi industri pelayaran. Dengan begitu, pengusaha dapat memilih dan melihat pelabuhan mana yang lebih tinggi produktivitasnya. "Dan mana yang lebih mahal tapi produktivitasnya rendah," katanya.

Selama ini, kata dia, kendati ada pelabuhan milik swasta sebagian besar masih mengerjakan cargo pemilik pelabuhan. Hal itu membuat pengusaha kapal masih banyak menggunakan layanan Pelindo. "Pelindo itu suka cari untung," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengatakan Pelabuhan Cilamaya tidak memberikan dampak signifikan pada perbaikan industri pelayaran nasional. Langkah itu justru sebuah pemborosan karena di saat yang bersamaan, Pelabuhan Tanjung Priok juga sedang dalam proses perluasan. "Sekarang masalahnya Tanjung Priok itu kan akses jalan. Jadi dari pada bangun Cilamaya Rp25 triliun, ini bangun jalan Rp 5 triliun sudah beres," katanya kemarin.

Menurut dia, dana yang disiapkan untuk Pelabuhan Cilamaya dapat dioptimalisasikan untuk fasilitas pelabuhan. Misalnya memperdalam dasar laut dan memperbaiki sistem komunikasi yang berimplikasi positif pada meningkatnya pelayanan pelabuhan. "Masih banyak yang harus diperbaiki untuk menekan cost pelabuhan," katanya.