MP3EI Tak Lancar Gara-Gara Kurang Sosialisasi

CNN Indonesia
Jumat, 05 Sep 2014 16:22 WIB
Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sudah berjalan selama tiga tahun, dan programnya pun sudah banyak yang berjalan. Tapi masih ada kepala daerah yang menilai program itu kurang sosialisasi.
Ilustrasi: Thinkstock
Jakarta, CNN Indonesia -- Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sudah berjalan selama tiga tahun, dan programnya pun sudah banyak yang berjalan. Tapi masih ada kepala daerah yang menilai program itu kurang sosialisasi.

Contohnya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ia menilai program MP3EI kurang mengena dan banyak tidak diketahui oleh masyarakat, khususnya kalangan bawah. Dia menilai, inilah kendala penyelesaian proyek MP3EI.

"MP3EI masih tidak down to earth, masyarakat Jateng banyak yang nanya 'ini makanan apa' ?" ucap Ganjar dalam Seminar Refleksi MP3EI di JCC, Jakarta, Jumat (5/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ganjar, kurangnya informasi dan sosialisasi mengenai rencana MP3EI menyebabkan masyarakat sulit melepaskan lahannya untuk proyek pembangunan infrastruktur di daerah. Dan hal ini membuat banyak proyek MP3EI di Jawa Tengah belum selesai.

"Jawa Tengah itu fasilitas (infrastrukturnya) relatif lebih buruk, saya harus akui itu, karena tanah bebas untuk dibangun infrastruktur di Jawa Tengah tinggal sedikit," ujarnya.

Ganjar pun mengatakan, perlunya peran kepala daerah untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat sebagai penggerak MP3EI untuk lebih mensosialisasikan manfaat dan fungsi MP3EI bagi daerah.

"Jelaskan fungsi dan untungnya MP3EI ini. Kalau ini bisa menyerap tenaga kerja, bisa menambah pertumbuhan ekonomi, biaya logistik jadi lebih murah, masyarakat jadi paham, melepas tanah juga jadi lebih mudah," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua KP3EI, Chairul Tanjung (CT) menyebutkan total proyek MP3eI yang sudah ground breaking sejak 2011 sampai Agustus ini mencapai Rp 863,5 triliun dengan 383 proyek.

CT juga mengatakan terdapat 174 proyek sektor riil dengan investasi senilai Rp 441,2 triliun dan 209 proyek infrastruktur senilai Rp 422,3 triliun. "Tapi belum termasuk tujuh proyek yang akan di ground breaking oleh Presiden senilai Rp 13,1 triliun dan tersebar di enam koridor ekonomi Indonesia.
 
Proyek-proyek MP3EI di enam koridor ekonomi, meliputi Koridor Ekonomi Sumatera mencapai nilai investasi Rp 134 triliun dengan 65 proyek, Koridor Ekonomi Kalimantan Rp 177,3 triliun sebanyak 94 proyek, Koridor Ekonomi Sulawesi Rp 69,9 triliun sebanyak 50 proyek.

Sementara Koridor Ekonomi di Bali sebanyak 33 proyek senilai Rp 53,8 triliun. Dan Rp 187 triliun pada 36 proyek di Koridor Ekonomi Kepulauan Papua-Maluku,

"Koridor Ekonomi Jawa mencatatkan 102 proyek senilai Rp 309,7 triliun dan menjadi koridor dengan nilai investasi yang paling tinggi," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER