Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Mandiri berencana menaikkan biaya transaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.500. Kenaikan biaya ini mulai berlaku pada 1 Oktober mendatang.
Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan kenaikan biaya diterapkan lantaran besarnya nilai operasional mesin ATM. Selain itu nilai investasi untuk tiap mesin ATM juga masih tinggi.
"Satu investasi itu nilainya mencapai US$ 7 ribu," ujar Rico, di Jakarta, Senin (8/9).
Rico menjelaskan tiap mesin ATM membutuhkan biaya operasional sampai Rp 16-17 juta per bulan. Nilai ini termasuk biaya telekomunikasi dan biaya pengisian uang. Pengisian uang, kata Rico, membutuhkan biaya yang tinggi.
Rico berharap biaya sebesar Rp 7500 ini akan bertahan untuk jangka panjang.
Hingga saat ini jumlah ATM Bank Mandiri mencapai lebih dari 12 ribu ATM. Mandiri hendak menambah sekitar 4.500 mesin ATM lagi, hingga akhir tahun jumlahnya mencapai target yaitu sebanyak 15.500 ATM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasabah e-Money Meningkat Sementara itu, jumlah nasabah pengguna uang elektronik Bank Mandiri (e-money) pada 2014 telah mencapai 5 juta. Kenaikannya, kata Group Head Electronic Banking PT Bank Mandiri (Persero) Rachmat Broto Triaji mencapai 1,5 juta pengguna dalam waktu setahun saja.
Bank Mandiri, kata Rachmat, menargetkan pertumbuhan transaksi mencapai 30 persen sampai akhir 2014.