Petinggi Mitsubishi Temui Jokowi

CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2014 15:41 WIB
Mungkin investasi yang dipermudah atau mendapatkan nilai tambah karena Mitsubishi punya hydro-process yang sangat canggih di seluruh dunia
de
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Mitsubishi Tetsuro Aikawa, bersama direksi perusahaan industri otomotif Jepang, Mitsubishi Corp, menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balai Kota DKI Jakarta. Kedua pihak membicarakan rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) cobalt dan nickel dengan nilai investasi hingga US$ 6 miliar.

Mitsubishi Corp akan berinvestasi pada industri tambang nikel di Kepulauan Halmahera, Maluku Utara, dibawah bendera PT Weda Bay Nickel. Berdasarkan website Weda Bay, saham perusahaan itu dimiliki korporasi asal Prancis Eramet Group sebesar 66,6 persen, Mitsubishi Corp 30 persen, Aneka Tambang 10 persen dan PAMCO 3,4 persen.

Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, status Jokowi dalam pertemuan itu bukan sebagai gubernur DKI Jakarta, melainkan sebagai presiden terpilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam investasi itu, lanjut Heru, Mitsubishi akan memproses pengayaan nikel hingga 90 persen, sehingga mutu dari hasil produksi sampai ke hilir dan kemudian diolah hingga berupa barang jadi. "Tapi ada perusahaan-perusahaan di luar Jepang yang prosesnya 5 hingga 10 persen baru dia ekspor. Di sisi lain, undang-undang memperbolehkan (pengayaan) 10 hingga 20 persen, jadi ini yang membedakan," ujar Heru usai menghadiri pertemuan tertutup tersebut di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/9).

Dalam pertemuan itu, Heru menjelaskan, ada dua pertimbangan yang akan diambil oleh Jokowi. "Mungkin investasi yang dipermudah atau mendapatkan nilai tambah karena dia punya hydro-process yang sangat canggih di seluruh dunia," kata Heru.

Selanjutnya perwakilan Mitsubishi memohon Jokowi untuk memberi tahu kementerian dan lembaga terkait soal arahan yang resmi. Menurut Heru, investasi dan permintaan dari Mitsubishi direspon positif oleh Jokowi. Bahkan Jokowi meminta mereka mempercepat pembangunan pembangkit listrik. Selain itu, Jokowi mengharuskan Mitsubishi untuk membangun industri yang menyerap tenaga kerja lebih banyak dan membuka investasi berbasis rel di pulau Sumatra, Jawa, dan Papua.

Tak hanya itu, Jokowi pun meminta perusahaan otomotif bisa lebih banyak mengekspor ke negara-negara ASEAN.
"Kita juga mengharapkan (Mitsubishi) bisa menjalankan CSR (Corporate Social Responsibility) di bidang pendidikan, untuk mahasiswa S1 dan S2 agar lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa dibiayai oleh Mitsubishi," tutur Heru.

Pada Juni lalu, Mitsubishi regional coordinator dan advisor untuk Indonesia Masataka Komiya mengatakan, pembangunan smelter nikel ini diharapkan bisa dimulai akhir 2014. Dia mengaku masih dalam proses studi kelayakan untuk memulai pembangunan smelter senilai US $ 5 miliar itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER