Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan Lion Air berencana membangun bandara baru di Provinsi Lebak, Banten. Pihak Lion Group juga telah bertemu dengan Menteri Perhubungan EE Mangindaan untuk membahas pembangunan bandara tersebut.
"Pihak (Lion Air) nya sudah mengajukan, tim teknis juga sudah bicara. Tapi kita masih pertimbangkan kesediaan yang di Soekarno-Hatta nya dulu," ujar Mangindaan di Gedung Smesco UKM Gallery, Jakarta, Rabu (10/9).
Dia mengatakan, apabila Lion Air berencana membangun bandara mesti melakukan studi kelayakan terlebih dahulu, apakah masuk dalam rencana pemerintah atau tidak. Jika tidak, maka Lion harus memiliki mekanisme tersendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mangindaan mengatakan tidak mudah untuk membangun bandara sendiri. Terutama dalam persoalan regulasi di beberapa bidang. Mulai dari regulasi di tingkat otoritas bandara hingga regulasi di pemerintah.
Saat ditanya mengenai nilai investasi yang diperlukan untuk membangun bandara baru, Mangindaan mengaku tidak mengetahui pasti besaran nilai investasinya. "Kalau nilainya saya gak tahu, tapi untuk proses pembebasan tanah saja pasti mencapai triliunan apalagi bangun baru," ujarnya.
Mangindaan mengaku, hingga saat ini Kementerian Perhubungan masih melakukan beberapa alternatif untuk meningkatkan pelayanan penerbangan termasuk melakukan penambahan 3 jalur runway baru di Bandara Soekarno-Hatta agar mampu menampung lonjakan lalu lintas pesawat. "Kami memiliki beberapa alternatif, mengembangkan yang di Soekarno-Hatta dulu, melanjutkan rencana bandara yang di Karawang, dan yang terbaru bandara di Lebak Banten ini," ujarnya.
Rusdi Kirana, CEO Lion Air Group sebelumnya berambisi ingin memiliki bandara sendiri dan ingin menjadikan bandara tersebut bertaraf internasional. Dia juga menginginkan adanya perwakilan kedutaan besar di bandara tersebut agar turis asing dapat dengan mudah melakukan proses administrasi terkait pengurusan paspor dan visa.
Saat ini, Lion Group memiliki sedikitnya lima maskapai diantaranya, Lion Air, Wings Air, Batik Air, Malindo Air, Thai Lion Air. Penerbangan berbiaya murah itu juga berambisi memiliki maskapai di Australia mulai tahun depan.