Jual Pesawat, Garuda Ingin Tekan Kerugian

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2014 12:52 WIB
Garuda siap melelang pesawat untuk menekan kerugian
d
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Garuda Indonesia berencana menjual pesawat seri Boeing 737 untuk menekan kerugian yang diderita sepanjang tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menjelaskan perseroan masih mengoperasikan pesawat jenis Boeing 737-300, 737-400, dan 737-500, pesawat seri lama yang sangat tinggi biaya operasionalnya. "Phase out akan kami percepat untuk pesawat-pesawat seri lama. Mekanismenya dengan cara lelang," ujar Emirsyah di Jakarta, Jumat (12/9).

Menurut Emirsyah, Garuda akan melelang pesawat-pesawat tersebut pada akhir tahun ini. Namun hingga kini pihaknya belum menghitung jumlah pasti yang akan dilelang. "Masih menunggu dari hasil perhitungan tim, karena kami harus menyesuaikan dengan kedatangan pesawat baru," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Garuda Indonesia Hendrito Hardjono, mengatakan akan menempuh sejumlah langkah untuk menekan kerugian tahun ini.  Caranya, perseroan akan mengurangi kedatangan pesawat besar dan meningkatkan penjualan tiket. Selain itu setidaknya ada 26 langkah yang disiapkan untuk mengatasi kerugian itu. "Fuel consumption juga  dihemat," ujarnya.


Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah meminta direksi Garuda untuk bisa menekan angka kerugian yang diderita perseroan sampai dibawah Rp 1 triliun sampai akhir 2014. "Direksi harus punya terobosan untuk membuat paling tidak kerugian berkurang di bawah Rp 1 triliun," kata Dahlan belum lama ini.

Sampai Semester I 2014, Garuda menderita kerugian sebesar Rp 2,4 triliun. Sejumlah langkah untuk mengurangi kerugian telah disodorkan Direksi Garuda kepada Dahlan, seperti mengurangi jumlah pesawat pada rute kurang padat, perbaikan sistem penjualan tiket, menambah jumlah pilot lokal, hingga efisiensi bahan bakar dengan mengatur tingkat ketinggian penerbangan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER