Jakarta, CNN Indonesia -- Anak usaha properti PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) berencana menggarap proyek pembangunan residensial di Perth Australia senilai Rp 500 miliar. Sumber pendanaan diharapkan diperoleh dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) tahun depan.
Direktur Keuangan dan Properti PT PP Tumiyana mengatakan alasan PP Properti memilih lokasi di Perth Australia karena dianggap memberikan imbal hasil yang besar dalam jangka waktu setahun. Selain itu, permintaan properti di salah satu pusat kota di Australia itu cukup besar. "Kami memprediksi itu bisa terjual dalam waktu satu tahun," kata dia di Jakarta, Kamis (18/9).
PT PP Properti rencananya akan go public pada kuartal I-2015. Target dana yang diraih dari IPO tersebut mencapai Rp 1,5 triliun melalui emisi 30 persen saham. Tumiyana mengaku, dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan bisnis PT PP Properti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, dengan melepas saham ke publik maka berbagai proyek yang direncanakan PP Properti dapat dibiayai dengan murah. Saat ini, Tumiyana mengaku masih menyeleksi calon penjamin (underwriter) IPO.
Selain itu, PTPP juga berencana mengakuisisi 6 hektar lahan milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di kawasan Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan. Lahan tersebut akan digunakan untuk proyek properti perseroan.
Tumiyana mengatakan masih terus mengembangkan proyek-proyek yang ada dan mencari lahan baru untuk pembangunan properti. Saat ini, lahan kosong (landbank) milik PTPP sekitar 56 hektar. Pihaknya ingin bekerjasama dengan BUMN yang punya lahan menganggur. "Landbank ini bisa digarap 10 tahun, untuk menjaga sustainability ke depan," ucap dia.