Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) berupaya mengoptimalkan pendapatan dari bisnis lain diluar jalan tol. Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah mengatakan salah satu bisnis alternatif yang akan dikembangkan perseroan adalah bisnis properti dengan memanfaatkan aset di sekitar jalan tol yang dikelolanya.
"Kami akan manfaatkan aset di sekitar tol untuk dijadikan produk properti, baik itu residensial, industrial atau jenis properti lainnya. Untuk pengembangan tahap awal kami siapkan investasi Rp 250 miliar yang akan dilakukan oleh anak usaha Jasa Marga Properti," kata Reynaldi, Minggu (21/9).
Selain bisnis properti, kata dia, Jasa Marga juga mulai mengembangkan bisnis fiber optik dan perawatan jalan. Untuk bisnis fiber optik, Jasa Marga akan bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan membentuk perusahaan patungan. Di bisnis ini, perseroan menyiapkan dana investasi awal sekitar 50 miliar rupiah. Namun besaran dana tersebut akan berjalan seiring dengan ekspansinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara perawatan jalan tol rencananya akan dilakukan sendiri dan tidak lagi menggunakan jasa pihak lain. Rencana ini diharapkan dapat menjadi tambahan pendapatan bagi perseroan. Mengacu pada laporan keuangan Jasa Marga per Juni 2014, beban pemeliharaan jalan tol mencapai Rp 629,63 miliar rupiah, naik 27,19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Jika rencana tersebut berjalan lancar, maka Jasa Marga berpotensi menghemat beban pemeliharaan jalan tol.
Reynaldi menargetkan dalam 4 tahun ke depan ketiga bisnis baru tersebut dapat menyumbang 15-20 persen terhadap total pendapatan Jasa Marga. Laporan keuangan Jasa Marga per Juni 2014 menyebutkan bisnis non jalan tol hanya menyumbang Rp 259,19 miliar atau 5,77 persen terhadap total pendapatan sebesar Rp 4,48 triliun. Reynaldi memperkirakan pengembangan tiga bisnis tersebut baru akan dimulai awal 2015 karena saat ini perseroan masih menyelesaikan desain pengembangan proyeknya.