Garuda Rugi Rp 52,8 Miliar Gabungkan PSC ke Tiket

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 18:51 WIB
Garuda telah menggabungkan tarif PSC dengan tiket sejak Oktober 2012 untuk mempermudah penumpangnya.
(Foto: Dikhy Sasra/detikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengalami kerugian Rp 52,8 miliar karena menggabungkan passenger service charge (PSC) dengan harga tiket selama dua tahun ini. Andi Rivai, Executive Project Manager Dedicated Terminal Garuda Indonesia menjelaskan angka tersebut berasal dari penerimaan tak tertagih (under collection) sekitar Rp 2,2 miliar per bulan.

"Terutama untuk penerbangan dari luar negeri ke Indonesia yang harus transit di beberapa kota (multilack step offer). Ada PSC yang tak tertagih, sementara Garuda tetap setor ke pengelola bandara karena pembayaran berdasarkan manifes penerbangan pesawat," ungkap Andi ketika dihubungi, Rabu (24/9).

Garuda telah menggabungkan tarif PSC dengan tiket sejak Oktober 2012 dengan tujuan untuk mempermudah penumpangnya. Namun, kebijakan ini kemudian dinilai membuat Garuda ditinggalkan penumpang yang menganggap harga tiket Garuda lebih mahal dibanding maskapai lain yang tidak menerapkan hal yang sama. Mulai 1 Oktober 2014, Garuda memutuskan memisahkan lagi PSC dengan harga tiket.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi mengungkapkan sebenarnya IATA telah menetapkan standar penggabungan tarif PSC ke tiket dan menerbitkan kode untuk Indonesia. "Namun standar tidak dilakukan oleh pengelola bandara sesuai komitmen awal," katanya. Dalam komitmen awal penerapan penggabungan PSC dengan tiket para pengelola bandara di Indonesia harus mengajak maskapai asing yang masuk dan keluar Indonesia untuk melakukan hal yang sama. Namun hal tersebut tidak dilakukan.

VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto menambahkan kebijakan Garuda yang kembali memisahkan PSC dengan harga tiket bukan untuk mengumpulkan kembali dana deposit yang disetor. "Tidak benar itu. Kami bayar langsung PSC lima hari setelah penumpang terbang. Deposit itu kalau di Angkasa Pura I sekitar Rp 5 miliar, di Angkasa Pura II Rp 7 miliar," ungkapnya.

Pujobroto menegaskan Garuda siap menjalankan kembali penggabungan PSC dengan tiket jika dilakukan serentak oleh semua maskapai di Indonesia. "Kami kalau semua maskapai ikuti aturan yang sama, siap menjalankan," tegasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER