Jakarta, CNN Indonesia -- PT XL Axiata meraup dana Rp 5,6 triliun dari penjualan 3.500 menara telekomunikasi ke PT Solusi Tunas Pratama. Proses lelang terbuka penjualan menara XL berakhir Selasa (30/9).
Dalam keterbukaan informasinya di Bursa Efek Indonesia (BEI), XL menyatakan perseroan telah mendatangani pembelian aaset dengan transaksi uang tunai. "Tidak ada pembayaran lain dalam bentuk saham atau komponen lain yang ditangguhkan," tulis XL, yang dikutip Rabu (1/10).
Transaksi penjualan aset menara tersebut diharapkan rampung akhir Desember 2014. Sesuai penandatanganan perjanjian pembelian aset (PPA), XL dan STP juga telah menandatangani suatu perjanjian induk sewa menyewa menara. XL setuju untuk menyewa kembali menara tersebut dari STP untuk jangka waktu 10 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
XL menyatakan nilai transaksi ini melebihi 20 persen dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014. Sehingga transaksi ini tergolong transaksi material yang harus diumumkan ke publik.
Proses penjualan menara XL ini sedianya telah berjalan sejak awal Juli. Beberapa perusahaan berminat mengakuisisi menara tersebut, antara lain Protelindo anak usaha PT Sarana Menara Tbk (TOWR), PT Tower Bersama Tbk (TBIG), dan PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) yang baru memulai bisnis menaranya tahun ini.
Langkah XL menjual aset menara ini salah satunya untuk mendanai pembelian Axis Telekom Indonesia tahun lalu senilai US$ 865 juta atau hampir Rp 9 triliun. XL juga ingin fokus pada core bisnisnya di bisnis telekomunikasi. Tak hanya XL, Indosat juga dalam rencana menjual sebagian menaranya yang ditargetkan bisa terealisasi tahun depan.