Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Indonesia menyentuh titik terendahnya dalam dua bulan terakhir di tengah aksi jual saham investor asing dalam jumlah besar. Hal itu terjadi menyusul keraguan investor akan suksesnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjalankan reformasi.
Tak hanya Indonesia, bursa Tailand juga melemah pasca rendahnya kepercayaan konsumen. Sebagian bursa saham di Asia Tenggara jatuh sejalan dengan bursa di Asia dengan lemahnya data manufaktur dunia. Namun bursa saham Indonesia sangat buruk di regional dengan mencatat penurunan hingga 1,9 persen ke 5,041.89 terendah sejak 22 Juli 2014.
Seperti dikutip Reuters (2/10), saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun 4,3 persen dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,3 persen. Banyak investor asing menjual saham-saham tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sentimen tersebut muncul pasca kalahnya partai-partai pendukung Presiden terpilih Joko Widodo menjadi ketua DPR berikutnya. Menurut Analis Ciptadana Securities John Teja dengan memimpinnya koalisi Prabowo Subianto di DPR maka tantangan Jokowi untuk melakukan reformasi dan berbagai kebijakan kedepan akan semakin sulit.
Sedangkan di Bangkok, bursa saham negara tersebut anjlok 0,6 persen. Kepercayaan konsumen di Thailand menurun untuk pertama kalinya pada September akibat kudeta militer pada Mei.
Saat ini, investor di dunia menunggu hasil kebijakan bank sentral Eropa yang akan diumumkan malam ini. Sentimen eksternal dan regional masing-masing negara mempengaruhi kejatuhan bursa saham di Asia Tenggara. Hari ini, bursa Singapura anjlok 0,62 persen, Kuala Lumpur turun 0,15 persen, Bangkok anjlok 0,56 persen, Jakarta turun 1,93 persen, Manila turun 1,01, sedangkan bursa saham di Ho Chi Minh naik 0,69 persen.