Pemerintah Siapkan US$ 5 Miliar untuk Stabilkan Keluarnya Dana Asing

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 14:50 WIB
Amerika Serikat mulai membaik, sehingga dana asing yang masuk ke dalam negeri bisa keluar dalam jumlah yang besar
Menteri Keuangan Chatib Basri berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (Detik/Hasan Alhabshy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan menyiapkan Bond Stabilization Fund (BSF) senilai US$ 5 miliar untuk menghadapi kemungkinan larinya dana-dana asing terkait normalisasi moneter di Amerika Serikat.

Bond Stabilization Fund (BSF) merupakan dana yang disiapkan pemerintah jika investor asing meninggalkan portolionya di dalam negeri.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan jika bank sentral Amerika Serikat (the Fed) menaikkan suku bunga, maka Indonesia harus mengantisipasi keluarnya dana asing.
"Kalau situasinya memungkinkan, BSF ini akan digunakan. Sebab unemployment rate Amerika yang sebesar 6 persen ini mampu memicu pertumbuhan ekonomi mereka jadi lebih cepat," lanjut Chatib.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang dihadiri Menteri Keuangan Chatib Basri, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D hadad, pemerintah Indonesia menyiapkan langkah antisipasi sentimen global.

Pemerintah AS baru saja mengumumkan menurunnya angka pengangguran sebesar 5,9 persen pada September. Peningkatan ekspor AS juga memicu menyempitnya defisit neraca perdagangan pada Agustus. Pencapaian tersebut membuat index utama di AS naik lebih dari 1 persen pada Jumat (3/10). Dow Jones Industrial Average naik 208.6 poin atau 1,2 persen, S&P 500 meningkat 21,7 poin atau 1,1 persen, sedangkan Nasdaq naik 45,4 poin atau 1 persen

Sementara, dana-dana asing yang masuk ke saham Indonesia saat ini mencapai Rp 41 triliun. Aksi jual asing pada portofolio saham terus terjadi sejak bulan lalu. Terlebih di saat situasi politik dalam negeri kian memanas dengan kuatnya partai oposisi di parlemen.

Senior Portfolio Manager Manulife Aset Manajemen Indonesia Kenny Soejatman menilai dengan adanya bond stabilization fund itu maka persediaan dolar di dalam negeri lebih banyak. "Jadi kalau investor asing menarik duitnya, jual saham di Indonesia dan minta dolar AS, maka supply nya lebih terjamin," katanya.

Antisipasi pemerintah Indonesia menghadapi arus dana asing yang keluar salah satunya melalui reformasi struktural pada defisit anggaran. "Kemarin SBN netto nya sudah diturunkan, sehingga ketergantungan kita terhadap pembayaran dari luar negeri menjadi lebih kecil," ujar Chatib.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER