PABRIK PENGOLAHAN EMAS

Lupakan PPN, Antam Pilih Toll In Fee

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 09:00 WIB
Antam memilih toll in fee karena memberikan internal rate of return (IRR) atas proyek tersebut yang lebih besar.
Emas batangan produksi Antam. (detikFoto/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meminta fasilitas penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian bahan baku anode slime atau lumpur anoda yang akan diolah menjadi emas dari PT Smelting. Perusahaan lebih memilih skema kerjasama toll in fee atas anode slime untuk kemudian diolah pada pabrik yang sedang dibangun di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur karena lebih ekonomis.

Anode slime merupakan salah satu produk samping yang dihasilkan dalam proses peleburan dan pemurnian tembaga yang didalamnya mengandung emas dan perak. Sementara toll in fee merupakan pendapatan yang diperoleh Antam dari jasa pengolahan anode slime milik Smelting.

I Made, Kepala Proyek Pengolahan Anode Slime Antam menjelaskan alasan perusahaan memilih skema toll in fee daripada harus membeli bahan baku yang dikenakan PPN karena pertimbangan internal rate of return (IRR) yang lebih besar. "Jika menggunakan toll in fee, IRR sekitar 12-15 persen. Sementara kalau beli putus anode slime dengan membayar PPN, IRR proyek tersebut dibawah 10 persen," kata Made ketika dihubungi, Selasa (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Made, permintaan tersebut telah disampaikan ke pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal tersebut dibenarkan oleh R. Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM yang mengaku akan mengevaluasi permintaan tersebut sebelum berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan.

"Karena Kementerian Keuangan masih mengenakan PPN terhadap pembelian anode slime dari PT Smelting, Antam kemudian lebih memilih skema toll in fee dengan alasan tidak ekonomis kalau masih ada PPN. Kami masih mengupayakan agar Kementerian Keuangan memberikan fasilitas pembebasan PPN untuk proyek Antam ini," ujar Sukhyar.

Antam sedang membangun pabrik pengolahan anode slime di Pulo Gadung senilai US$ 100 juta yang ditargetkan bisa selesai akhir Oktober 2014. Setelah selesai, pabrik tahap I mampu mengolah 500 ton anode slime menjadi 50 ton konsentrat emas (dore) per tahun.

Dengan kadar emas murni sebesar 1,5 persen, dore ini kemudian akan dioleh oleh PT Logam Mulia menjadi emas batangan sebanyak 7,5 ton per tahun. Pembangunan pabrik tahap II akan dilanjukan tahun 2015, sehingga Antam mampu mengolah sekitar 2.000 ton anode slime per tahun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER