Di ASEAN, Saham Perusahaan Indonesia Masih Lebih Menguntungkan

CNN Indonesia
Minggu, 05 Okt 2014 17:14 WIB
Indonesia masih menjadi negara yang dituju dan paling menguntungkan bagi sejumlah investor asing di antara negara ASEAN lainnya.
Seorang investor memperhatikan layar trading di Bursa Efek Indonesia (Detik/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia masih menjadi negara yang dituju oleh sejumlah investor asing di antara negara ASEAN. Baring ASEAN Frontier Fund bahkan meningkatkan alokasinya untuk berinvestasi di portofolio saham Indonesia.

Tak hanya itu, Invesco Asset Management Asia menyatakan Indonesia dan Thailand masih cukup menguntungkan di ASEAN, sedangkan Malaysia, Singapura, dan Filipina kurang menjadi fokus perusahaan investasi tersebut.

Indonesia, melalui Index Harga Saham Gabungannya mencatat kenaikan 22 persen pada akhir September kemarin. Pelaku pasar optimistis Presiden terpilih Joko Widodo akan mengambil langkah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Euforia kemenangan Jokowi membuat para analis menilai keuntungan pasar modal Indonesia akan terus berlanjut. "Berita tentang infrastruktur di Indonesia sangat penting dan menjadi prioritas Presiden terpilih Joko Widodo," kata Soo Hai Lim, manajer investasi Baring ASEAN Frontier Fund dalam reportnya seperti dikutip Forbes, Minggu (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan perkiraan McKinsey Global Institute, Indonesia membutuhkan investasi untuk infrastraktur sebesar US$ 150 miliar. Investasi tersebut untuk sejumlah proyek perumahan, penyediaan air bersih, transportasi, dan bangunan komersial guna memenuhi permintaan warga. Indonesia butuh investasi yang lebih besar lagi untuk infrastruktur dari saat ini hanya 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).  “Kami mencari peluang terutama di daerah yang mendapatkan manfaat dari perkembangan infrastruktur di masa mendatang, seperti angkutan umum sistem cepat, pelabuhan, dan jalan tol,” kata Lim.

Hal senada diungkapkan Invesco. Lembaga keuangan tersebut menilai lebih positif terhadap Indonesia. Kemenangan Jokowi yang dianggap sosok pemimpin pragmatis, telah mengurangi celah ketidakpastian bagi investor. "Ditambah dengan defisit transaksi berjalan yang stabil, Indonesia sedang berjalan membangun kekuatan makro ekonominya,” kata Invesco. Faktor permintaan dalam negeri yang cukup besar berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lima tahun terakhir dan akan terus berlanjut. 

Sementara sekuritas Jepang Daiwa Capital Market merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia Tbk dan perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk. Keduanya memiliki kinerja keuangan yang kuat dan mampu bertahan di tengah kenaikan suku bunga.

Namun, Daiwa menilai kurang menguntungkan untuk saham-saham di Indonesia dibandingkan ASEAN karena valuasi beberapa perusahaan sudah sangat tinggi. Daiwa mencatat posisi asing di IHSG saat ini mencapai lebih dari Rp 41 triliun, atau 93 persen dari arus dana asing yang keluar pada 2013.

Mitra bisnis Daiwa di Indonesia, PT Bahana Securities, menilai netral terhadap pasar saham tahun ini. Bahana menganggap euporia pemilu mulai pudar karena presiden terpilih harus menghadapi tantangan politik dan ekonomi ke depan. Bahana menyarankan untuk bertahan pada saham-saham telekomunikasi dan konsumsi bahan pokok. “Saham ini akan memperoleh manfaat dari belanja pemerintah untuk mendukung konsumsi domestik, meskipun Bank Indonesia masih dalam kebijakan moneter ketat," tulis Bahana dalam risetnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER