Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya menyelesaikan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka satu tahun lebih cepat dari rencana awal 2018. Hal tersebut dilakukan untuk membantu mengurai penumpukan penumpang pesawat yang terjadi di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Badan Pusat Statistik menyebutkan pada Agustus 2014 terjadi lonjakan jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Husein Sastranegara sebesar 71,02 persen menjadi 10.545 orang dari sebelumnya 6.166 orang pada Juli 2014. Angka tersebut belum termasuk penumpang pesawat rute domestik yang juga dilayani oleh bandara kelolaan PT Angkasa Pura II (Persero).
"Pembebasan lahan Bandara Kertajati sudah 80 persen dilakukan Pemerintah Kabupaten Majalengka. Total areanya seluas 1.800 hektar. Saat ini sudah mulai dilakukan pembangunan
runway tahap satu. Kami targetkan selesai 2017 untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat," ujar Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Selasa (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deddy menjelaskan setelah bandara senilai Rp 7 triliun tersebut beroperasi, wisatawan yang datang bisa mengunjungi objek wisata lain yang tersebar di provinsi tersebut. Sebab saat ini bagi wisatawan asing yang ingin berwisata tidak ada pilihan lain selain masuk melalui kota Bandung yang lalu lintasnya tergolong padat. "Kalau tidak melalui Husein Sastranegara, banyak wisatawan yang turun di Soekarno-Hatta lalu melanjutkan naik mobil ke Jawa Barat," kata Deddy.
Pemerintah Provinsi Bandung telah mendapatkan komitmen kerjasama dari Samsung Construction and Trading dalam membangun Bandara Kertajati. Opsi kerjasama yang masih dibahas adalah pertama, Samsung bisa bergabung dalam konsorsium PT BIJB yang tengah disiapkan Pemerintah Provinsi atau PT BIJB tetap sendiri kemudian Samsung membuat kontrak bisnis pengembangan fasilitas terminal penumpang di bandara.
Pengembangan Husein SastranegaraSebelumnya Angkasa Pura II tengah mengerjakan perluasan terminal penumpang Bandara Husein Sastranegara menjadi 17 ribu meter persegi dari luas saat ini 5 ribu meter persegi yang menghabiskan dana Rp 139 miliar. Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S. Sunoko menjelaskan saat ini kapasitas terminal Husein Sastranegara hanya 750 ribu penumpang sementara sampai akhir tahun bandara tersebut diperkirakan melayani 3,08 juta penumpang domestik dan internasional.
Selain mengembangkan kapasitas terminal, Angkasa Pura II juga menambah kapasitas area komersial/pertokoan Bandara Husein Sastranegara menjadi 3 ribu meter persegi dari saat ini hanya 500 meter persegi. "Ini untuk meningkatkan pendapatan sewa area komersial kami, karena potensinya cukup besar," kata Tri.
Saat ini sejumlah maskapai yang melayani penerbangan dari dan menuju Bandung antara lain Indonesia AirAsia, Lion Air, Garuda Indonesia, Express Air, Silk Air, Wings Air, Susi Air, dan Tiger Air.
Runway Bandara Husein Sastranegara mampu melayani pesawat Boeing 737-800 NG, Airbus A320, dan Boeing 737-900 ER.