Jakarta, CNN Indonesia -- Index Harga Saham Gabungan (IHSG) merah lagi setelah kemarin sempat menghijau. Kembali berkuasanya kubu Prabowo Subianto di parlemen dengan terpilihnya Zulkifli Zaini sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), IHSG anjlok 40 poin atau 0,80 persen ke level 4.992 ,42.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (8/10), investor asing mulai menjual saham-sahamnya sebesar Rp 50 miliar. Padahal Selasa kemarin investor asing sudah melakukan pembelian bersih sebesar Rp 105 miliar. Hari ini, IHSG diperkirakan akan terus melemah seiring kondisi politik yang tidak mendukung.
Pagi tadi telah diputuskan koalisi merah putih (KMP) memenangkan persaingan dengan koalisi Indonesia hebat (KIH). Paket B yang terdiri dari Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Mahyudin (Wakil Ketua MPR), EE Mangindaan (Wakil Ketua MPR), Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR) dan Oesman Sapta Odang (Wakil Ketua MPR) sebagai pimpinan MPR periode 2014-2019. Melalui sistem voting, KPM menang 347 suara dibandingkan 330 suara pengusung paket A besutan KIH. Artinya, KMP sukses menguasai parlemen dengan menempatkan kader-kadernya pada posisi pimpinan MPR dan DPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Indonesia, tadi malam pasar saham AS melemah seiring proyeksi pelambatan ekonomi dunia oleh International Monetary Fund (IMF). Pelemahan dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar 1,60 persen dan indeks S&P500 1,51 persen.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap pelambatan pertumbuhan ekonomi Eropa. Indeks Nikkei 225 di Jepang
turun sebesar 1,38 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang melemah 0,36 persen.
Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 4.953 - 5.096. Sedangkan Reliance Securities memprediksi IHSG akan bergerak melemah hingga 4.950-5.050. Pasar Eropa dan Amerika ditutup turun kemarin. Sentimen masih dipengaruhi seputar perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Uni Eropa, sementara belum ada pernyataan resmi dari ECB mengenai stimulus tambahan. Pembacaan FOMC Meeting Minutes malam ini, juga masih akan menjadi perhatian investor global.
Dengan ditetapkannya DPR-MPR yang dikuasai kelompok oposisi pemerintah. Reliance memprediksi pasar akan merespon negatif hal tersebut, tercermin dari semakin melemahnya rupiah terhadap dolar AS.