Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pengusaha di Indonesia tak terlalu terpengaruh pada akrobat politik yang terjadi di tanah air. Ketua Apindo meminta pengusaha mendukung program pemerintahan Joko Widodo.
"Kalau sampai pertengahan tahun depan, Jokowi berhasil membuat success story pasti akan ada efek turunan yang berdampak positif bagi perekonomian. Hal yang sama pernah terjadi ketika Jokowi terpilih menjadi presiden, respons pasar positif," ujar Sofjan di Jakarta, Rabu (8/10).
Sofjan menjelaskan efek turunan yang dimaksud adalah situasi sosial dan politik kembali menjadi stabil dan normal, tidak memanas seperti sekarang ini. Pada Rabu dini hari tadi koalisi Prabowo Subianto berhasil menguasai Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sebelumnya mereka telah menguasai pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pebisnis, pelaku usaha, diamkan saja apa yang terjadi sekarang. Kita tidak usah ikuti, bisa pusing sendiri," katanya.
Sofjan mengakui memanasnya isu politik membuat investor asing menunggu untuk menanamkan lebih banyak modalnya lagi di pasar modal Indonesia. Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah baru dapat mengundang lebih banyak investor menanamkan modalnya pada sektor riil, tidak di pasar modal yang sangat rentan ditinggalkan akibat isu-isu politik.
"
Foreign direct investment itu sifatnya jangka panjang, dan tidak terlalu sensitif terhadap isu politik dalam negeri. Sementara investasi di pasar modal identik dengan
hot money yang bisa keluar masuk dalam waktu singkat kalau investor merasa tidak nyaman," kata Sofjan.
Perebutan kursi pimpinan MPR juga telah membuat rupiah terkapar hingga lebih dari Rp 12.200 tadi pagi. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi para pelaku dunia usaha.
Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengharapkan Jokowi mampu mengambil kebijakan yang sifatnya meyakinkan para investor sehingga mampu meredam gejolak pasar keuangan.
"Ini tantangan bagi presiden baru, bagaimana nanti mengambil kebijakannya. Perbankan berharap iklim usaha tentunya jadi kondusif," ujar Hery.
Hery menilai, kekhawatiran investor terutama asing sifatnya hanya sementara dan masih lebih didominasi oleh gejolak perekonomian global. Namun Hery tidak menampik, politik dalam negeri juga mampu memberikan sentimen kepada pasar keuangan Indonesia.
"Politik itu lebih pada
market sentiment. Kita kan dalam satu konstelasi keuangan di Indonesia, dana itu tidak hanya datang dari lokal tapi dari luar juga," kata Hery lebih lanjut.
Hery juga meminta pelaku investasi lebih sabar dalam melihat keadaan politik di Indonesia yang menurutnya akan stabil kembali setelah adanya kepastian kebijakan dari Jokowi yang menjamin iklim investasi di Indonesia.
"Kita lihat nanti, karena ini semua kan proses. Para investor juga masih
wait and see," kata Hery.