Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memastikan akan menyediakan layanan telepon di pesawat pada akhir 2014. Infrastruktur yang diperlukan untuk layanan tersebut sudah siap, hanya menunggu persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Judi Rifajantoro, Direktur Strategi Pengembangan Bisnis dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia mengaku telah mengajukan surat dan melakukan pembicaraan dengan regulator sebelum lebaran tahun ini.
"Layanan telepon GSM di pesawat secara teknikal sudah bisa dilakukan, hanya menunggu izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika saja," kata Judi di Jakarta, Kamis (9/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahap awal, kata dia, Garuda hanya menyediakan layanan telepon untuk penerbangan jarak jauh, sama seperti layanan WiFi yang telah diberikan Garuda pada awal tahun ini. "Rencananya baru bisa dinikmati penumpang yang terbang jarak jauh dengan Boeing 777-300 ER atau Airbus A330," ujarnya.
Garuda tak perlu menganggarkaninvestasi khusus untuk menyediakan layanan telepon dalam pesawat ini. Sebab dua jenis pesawat Boeing dan Airbus yang digunakan Garuda sudah memiliki teknologi yang dibutuhkan.
Akibat belum adanya regulasi di Indonesia terkait penggunaan telepon di pesawat, Judi mengaku, Garuda belum dapat menggunakan fasilitas tersebut karena tidak sesuai dengan regulasi di Indonesia. "Otoritas Penerbangan Sipil Eropa (EASA) bulan lalu sudah mengizinkan seluruh penerbangan di wilayahnya untuk menyediakan layanan tersebut. Meskipun kami terbang ke Amsterdam dan London, kami belum berani membuka layanan telepon itu," katanya.
Faik Fahmi, Direktur Layanan Garuda Indonesia optimistis izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyediakan layanan telepon di pesawat bisa keluar tidak lama lagi. "Bulan puasa kemarin ada petugas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang melakukan uji coba telepon pesawat dalam penerbangan Garuda ke Jeddah dan Tokyo. Menurut evaluasi mereka tidak ada masalah," ujar Faik.
Menurut Faik, Garuda tidak memasang target pendapatan khusus dengan menyediakan layanan telepon di pesawat. Fasilitas tersebut diberikan Garuda sebagai bentuk peningkatan layanan kepada penumpang. "Ini sifatnya untuk pelayanan. Karena untuk layanan WiFi saja, kami sediakan gratis untuk penumpang first class. Sementara untuk penumpang bisnis dan ekonomi cukup membayar US$ 22 unlimited selama penerbangan," kata Faik.
Pilih OperatorJudi menambahkan selain mengeluarkan izin, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga akan memberikan rekomendasi operator telekomunikasi yang mumpuni menyediakan layanan telepon dalam pesawat. Namun pihaknya belum dapat menentukan tarif yang dikenakan untuk bertelepon di udara. "Untuk WiFi kami sudah kerjasama dengan Telkom, kemungkinan untuk layanan telepon ini juga dengan mereka, supaya bisa cepat disediakan," ujar Judi.
Sebelumnya Garuda menggandeng Telkom sebagai penyedia akses WiFi di armadanya. Penyedia teknologi untuk armada tipe Airbus A330 adalah OnAir, sedangkan untuk jenis pesawat Boeing 777-300 ER dilakukan oleh Panasonic.
Layanan WiFi Garuda gratis untuk penumpang kelas utama atau First Class. Sementara untuk penumpang di kelas lainnya dikenakan tarif berbayar dengan skema per jam atau selama perjalanan. Penumpang bisa memilih paket WiFi dengan membayar US$ 11,95 per jam, atau US$ 21,95 untuk sekali penerbangan.