BURSA

Tahun Politik, Cuma 25 Perusahaan Go Public

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2014 11:56 WIB
Bursa Efek Indonesa memperkirakan hanya 25 perusahan IPO hingga akhir tahun. Banyak yang khawatirkan tahun politik sehingga menunda rencana.
Dirut Bursa Efek Indonesia Ito Warsito (CNN Indonesia/Pingkan Palilingan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesa (BEI) memperkirakan jumlah emiten baru tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yakni 25 perusahaan dari pencapaian 31 perusahaan pada 2013. Kisruh tahun politik membuat sejumlah perusahaan menunda rencana penawaran saham.

"Sekarang sudah 18, mungkin dengan yang sudah tercapai dalam proses kita 25 sampai akhir tahun ini," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Gedung BEI Jakarta, Kamis (9/10).

Menurut Ito, melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia turut mempengaruhi jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa. "Situasi ekonomi sekarang tidak lebih baik dari semester II tahun lalu. Kondisi politik juga membuat calon emiten memundurkan rencana untuk IPO tahun ini," ujar Ito.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi ekonomi tahun ini dibandingkan tahun lalu, menurut Ito sangat berbeda. Tahun ini banyak investor terutama asing mengkhawatirkan kondisi politik Indonesia. Namun dia berharap gejolak politik ini hanya sementara sehingga tidak mengganggu perekonomian. "Saya kira tidak perlu dikhawatirkan apa yang terjadi di parlemen, barangkali itu euforia dari orang yang baru berkuasa, nanti akan berjalan kembali normal," ujarnya.

Berdasarkan catatan, salah satu perusahaan yang menunda IPO  nya karena kondisi harga saham bergejolak adalah PT Karisma Aksara Mediatama. 

Pada kesempatan itu BEI juga mendorong pengusaha muda yang tergabung dalam Entrepeneurs' Organization untuk mencari pendanaan dari pasar modal. Menurut dia, masih banyak pengusaha muda dengan potensi bisnis yang bagus namun belum mengenal pasar modal lebih dekat. "Banyak yang belum tahu bagaimana caranya melakukan IPO, bahkan sebagian dari mereka juga belum pernah menjadi investor," lanjutnya.

Padahal, menurut Ito, BEI dan Otoritas Jasa Keungan (OJK) telah memberikan kemudahan persyaratan kepada perusahaan untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO). "Bahkan akan ada kemudahan aturan untuk perusahaan tambang, terutama untuk perusahan tambang minerba (mineral dan batu bara," ujarnya.

Selain itu, BEI juga akan memberikan kemudahan dalam menawarkan saham perdana bagi perusahaan tambang sektor migas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER