TAMBANG FREEPORT DIBUKA

Target Produksi Konsentrat Freeport Meleset

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2014 13:05 WIB
PT Freeport Indonesia memperkirakan jumlah produksi konsentrat perseroan pada 2014 turun 20 persen dari target awal sebanyak 2,2 juta ton.
Freeport (Reuters/Muhammad Yamin)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Freeport Indonesia memperkirakan jumlah produksi konsentrat perseroan pada 2014 turun 20 persen dari target awal sebanyak 2,2 juta ton. Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu memprediksi jumlah produksi tahun ini hanya mencapai 1,8 juta ton.

"Gimana mau mengejar kalau Kami dihadapkan masalah seperti larangan ekspor hingga accident tambang yang ujung-ujungnya kegiatan produksi dihentikan," ujar Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto di Jakarta, Selasa (14/10).

Dari proyeksi itu, Rozik bilang, sebesar 1,05 juta ton konsentrat diolah pada pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) yang berada di Gresik. Dia menargetkan, hasil pengolahan dari smelter Gresik sebanyak 700 ribu ton bisa diekspor pada tahun ini. "Tapi tergantung harga jualnya juga, sebab pertimbangannya ada pada harga jual periode ini," ujar dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan, Freeport memiliki kuota ekspor sebesar 4,8 juta ton hingga 2016. Freeport akan menggunakan kuota itu sebesar 4,45 juta ton dalam dua tahun. Adapun sisa kuota 350.000 ton akan digunakan oleh PT Newmont Nusa Tenggara untuk mengekspor konsentrat lantaran perusahaan ini tidak berencana membangun smelter sebagai prasyarat kegiatan ekspor.

Sementara itu, tambang emas terbuka Freeport di Grasberg hingga kini masih ditutup setelah terjadinya kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa sebanyak empat orang di wilayah tersebut. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menginvestigasi masalah yang kerap terjadi pada tambang raksasa tersebut.

Freeport sendiri, saat ini sedang melakukan studi kelayakan untuk membangun smelter berkapasitas 1,6 juta ton. "Makanya Kami mau agar renegosiasi kontrak bisa cepat diteken. Kalaupun harus dialihkan ke pemerintah baru, ya Kami nggak masalah," tutur Rozik.

Tambang Grasberg Dibuka
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mengizinkan PT Freeport Indonesia untuk melakukan kegiatan operasional di wilayah kerja Grasberg, Papua. Izin operasi dari Inspektur Pertambangan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara pasca upaya investigasi sudah keluar dan membolehkan tambang tersebut dibuka kembali setelah lebih dari sepekan vakum.

"Operasi Freeport sudah dibuka kembali, kemarin sore. Izin dikeluarkan oleh Kepala Inspektur Tambang dalam hal ini Direktur Teknik dan Lingkungan," kata Sukhyar.

Kasubdit Keselamatan pertambangan Kementerian ESDM, Eko Gunarto mengatakan, izin operasional diberikan karena Freeport telah memenuhi rekomendasi terkait identifikasi bahaya dan pengendalian resiko (IBPR) di seluruh area Grasberg. Freeport juga telah melakukan sosialisasi standar operasional prosedur (SOP) ke pekerja. "Mereka telah lakukan perbaikan sehingga sudah ada jaminan mengenai keselamatan. Maka dari itu kami izinkan," ujarnya.

Pasca ditutupnya tambang Grasberg, Freeport diketahui mengalami kerugian akibat berhentinya kegiatan produksi. Namun Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto enggan membeberkan jumlah kerugian yang ditanggung oleh perseroan. "Ada kerugian atas penutupan tapi tidak signifikan," tutur Rozik.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER