RENOVASI BANDARA HALIM

Lion Air Siapkan Investasi Rp 5 Triliun

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2014 17:10 WIB
Lion Air terlibat dalam pembangunan Bandara Halim Perdanakusuma  di Jakarta. Kapasitas bandara tahun depan dapat meningkat menjadi 11,5 juta penumpang
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait dan Dirut Adhi Karya Kiswodarmawan (CNNIndonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Lion Mentari Airlines operator maskapai Lion Air menganggarkan Rp 5 triliun untuk membangun Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Investasi tersebut juga digunakan untuk menyediakan transportasi Monorail dari pusat perkantoran di Sudirman ke Bandara Halim.

Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air mengatakan pembangunan bandara dilakukan atas kerjasama Lion dan Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) selaku pemilik lahan. Kedua pihak mendirikan perusahaan patungan bernama PT Angkasa Transportindo Selaras yang membawahi Bandara Halim.

Lion telah menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan Halim sejak 2004. Setelah melalui serangkaian proses, Lion menandatangani perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan Halim seluas 21 hektar dengan Inkopau pada 2006. Lambatnya proses tersebut karena Lion Air harus menunggu landasan hukum yang membolehkan pihak swasta mengelola bandara."Hal tersebut baru memungkinkan setelah terbit Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan yang memperbolehkan badan hukum Indonesia menjadi operator bandara," ujar Edward, Selasa (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edward meyakinkan rencana pengembangan Halim tidak akan bermasalah secara hukum, sebab pihak maskapai telah mengikuti seluruh prosedur yang berlaku. Melalui kerjasama dengan Inkopau, Lion memegang hak konsesi Halim selama 25 tahun sejak 2006 hingga 2031. "Perlu ditegaskan, bandara Halim akan tetap menjadi bandara umum sehingga semua maskapai boleh menggunakannya. Setelah selesai, proses Business to Business dengan tenant dan maskapai tentu akan dibahas ulang," kata Edward.

Untuk mengerjakan pemugaran Bandara Halim, Lion menetapkan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai pemenang tender konstruksi. Kiswodarmawan, Direktur Utama Adhi Karya mengatakan perusahaannya akan berupaya menyelesaikan pemugaran Halim dalam waktu 9 bulan, mulai dari November 2014 sampai selesai pada Agustus 2015. 

Kapasitas Bandara Halim akan meningkat menjadi 11,5 juta penumpang per tahun dari posisi saat ini hanya 1,9 juta penumpang. "Bandara ini akan diLengkapi dengan 17 gate pesawat garbarata dan taxi way baru," ujar Kiswodarmawan.

Dalam detail engineering design yang diajukan Adhi Karya, Bandara Halim akan dilengkapi dengan fasilitas business center, Masjid, MICE, dan hotel. Selain itu, pihak Lion juga meminta Halim memiliki Monorail yang terhubung dengan stasiun atau halte busway di pusat kota Jakarta. "Perkiraan investasi untuk membangun terminal penumpang, fasilitas pendukung, area parkir, dan taxi way sekitar Rp 2 triliun, sisanya untuk membangun monorail," katanya.

Pembangunan Bandara Halim rencananya akan digunakan Lion Group sebagai basis operasi Batik Air, maskapai full service yang menjadi anak usahanya. Menurut Edward Sirait, saat ini Batik Air mengoperasikan 12 pesawat Boeing 737-900ER dengan target penumpang 6 juta sampai akhir 2014. Tahun depan, Batik Air rencananya akan mengoperasikan 48 pesawat dengan target penumpang 12 juta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER