KONSOLIDASI PERBANKAN

Perbanas Sodorkan Cara Punya Bank Kelas Dunia

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2014 15:51 WIB
Perbankan Indonesia bisa punya bank berkelas dunia. Caranya, menurut Perhimpunan Bank-Bank Nasional, mengikuti tujuh skenario strategis.
(Dikhy Sasra/Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perbankan Indonesia bisa punya bank berkelas dunia. Caranya, kata Ketua Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono, mengikuti tujuh skenario.

Skenario pertama adalah pendirian Bank Pembangunan Indonesia (BPI) yang fokusnya membiayai infrastruktur dan investasi jangka panjang. Modal awal bank ini sekurang-kurangnya Rp 100 triliun.

"Dana setoran modal BPI dapat berasal dari APBN yang disisihkan dari penghematan subsidi bahan bakar minyak (BBM)," kata Sigit di sela peluncuran bukunya bertajuk 'Mimpi Punya Bank Besar' di Jakarta, Rabu (15/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, skenario mega merger. Pertama dilakukan pada seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Dengan begitu, BPD dan BPI akan dikembalikan fungsinya sebagai pembangunan di seluruh daerah. "Seluruh kepala daerah akan menjadi pemegang sahamnya," kata dia.

Skenario ketiga, melakukan mega merger pada bank-bank milik negara. Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi sebuah bank baru bernama BNI Mandiri. Bank tersebut nantinya akan membeli Bank Tabungan Negara (BTN), sehinggga fokus BTN tetap membiayai perumahan.

Portofolio kredit perumahan BNI dan Mandiri diserahkan kepada BTN. Dengan begitu, gabungan tiga bank itu bisa menjadi bank komersial yang kuat dan bisa bersaing secara internasional. "Pemerintah harus menambah modal Bank BNI Mandiri agar lebih mampu bersaing dengan bank-bank lain di Singapura, Malaysia, dan Thailand," ujarnya.

Skenario keempat, lanjut Sigit, mengembalikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada khittahnya sebagai bank rakyat. BRI disarankan untuk fokus mendanai usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan mendukung pembangunan sektor pertanian dan perikanan. "Semua portofolio kredit korporasi BRI diserahkan atau dijual ke Bank BNI Mandiri. Sebaliknya, portofolio kredit UMKM BNI Mandiri diserahkan atau dijual ke BRI.

Skenario kelima memperkuat permodalan dan tata kelola bank-bank komersial swasta nasional, bank komersial menengah, dan bank khusus kecil.

Yang dimaksud dengan bank khusus kecil dalam hal ini adalah bank perkreditan rakyat (BPR), lembaga keuangan mikro (LKM), koperasi, baitul mal watanwil (BMT), semuanya diarahkan menjadi community bank. Sementara itu, bank-bank asing harus diatur lagi posisi, peran, dan kontribusinya untuk pembangunan perekoniam Indonesia.

Skenario keenam adalah penggabungan bank-bank syariah milik BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). "BSI ini menjadi anak perusahaan BNI Mandiri atau menjadi anak usaha perusahaan induk (super holding company) yang sengaja dibentuk sebagai perusahaan induk bank dan BUMN keuangan lainnya.

Langkah strategis terakhir adalah penempatan bank-bank BUMN tidak di bawah kendali suatu kementerian seperti saat ini. Menurut komisaris BCA itu, bank BUMN sejatinya dikelola di bawah payung perusahaan induk keuangan. "Perusahaan induk ini dapat diadakan dengan membentuk perusahaan baru atau menunjuk salah satu bank BUMN sebagai perusahaan induk," kata Sigit

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER