Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pajak membidik para pelaku bisnis online (e-Commerce) melalui perluasan kerjasama dengan sejumlah instansi pemerintah. Hal ini diupayakan untuk menggenjot penerimaan pajak yang akan semakin besar dari sektor usaha tersebut.
Fuad Rahmany, Direktur Jenderal Pajak, meyakini bisnis e-Commerce akan semakin besar di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Untuk itu, DJP akan bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta instansi-instansi yang punya kompetensi untuk melacak dan membatasi transaksi online. “Karena kami tidak tahu pengusaha yang melakukan itu berada di mana,” ujarnya di Kantor Pusat DJP, Selasa (14/10).
Upaya untuk melacak sendiri, lanjut Fuad, sudah dan terus diupayakan oleh petugas pajak. Sejauh ini, sudah ada beberapa pebisnis e-Commerce yang berhasil dilacak dan ditagih, tetapi masih banyak yang belum. “Karena masih banyak juga perusahaan di luar bisnis e-Commerce yang belum bayar pajak dan potensinya besar sekali, makanya kami masih fokus ke situ dulu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intinya, Fuad menegaskan seluruh pihak yang berbisnis online di Indonesia, baik perusahaan maupun individu, akan dikenakan perlakuan yang sama dengan pelaku bisnis di sektor riil. Untuk sampai ke sana, DJP masih membutuhkan waktu karena harus mengembangkan teknologi informasi guna mendukung tugas-tugas para fiskus. “Untuk bisnis online sudah kita lakukan. Sebagian sudah kena, sebagian belum karena kita kesulitan untuk mendeteksi mereka berada di mana,” katanya.
DJP melaporkan realisasi penerimaan pajak per 30 september 2014 sebesar Rp 688,05 triliun atau 64 persen dari target Rp 1.072 triliun di APBNP 2014. Realisasi tersebut terdiri dari setoran pajak penghasilan (PPh) nonmigas sebesar Rp 329,27 triliun, PPh migas Rp 59,35 triliun, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) Rp 280,93 triliun, pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp 14,12 triliun, serta pajak lainnya Rp 4,36 triliun.
“Kami berharap mudah-mudahan bisa tercapai 94 persen di akhir tahun,’ ujar Fuad Rahmany.