Arif Wibowo, CEO Citilink menjelasksn peningkatan jumlah penumpang terjadi karena Citilink lebih banyak mengoperasikan pesawat model baru, sehingga utilitas pesawat meningkat. Meskipun jumlah pesawat yang dioperasikan tetap 29 unit, namun sampai September 2014 kemarin komposisinya terdiri dari 25 unit Airbus 320-200 dan empat unit Boeing 737-300. Sementara pada September 2013 pesawatnya terdiri dari 23 Airbus 320-200, lima unit Boeing 737-300, dan satu unit Boeing 737-400.
"Penggunaan pesawat baru meningkatkan produksi per pesawat sekitar 26 persen. Saat ini kami mampu menyediakan 170 penerbangan per hari dari 23 kota," ujar Arif kepada CNN Indonesia, Kamis (16/10).
Arif mengatakan maskapainya masih harus bekerja keras mengejar target 8,2 juta penumpang sampai akhir tahun. Dengan realisasi jumlah penumpang sampai September 2014 sebanyak 5 juta penumpang, maka di kuartal IV Citilink harus mampu menerbangkan 3,2 juta penumpang agar target tercapai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini masih on track dalam mencapai target. Di akhir tahun masih ada momen liburan dan Natal yang bisa dimanfaatkan," katanya.
Arif juga optimistis maskapainya bisa memenuhi target pendapatan 2014 sebesar US$ 463 juta seperti yang diamanatkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebagai induk usaha. Namun dia enggan menyebutkan realisasi pendapatan sampai kuartal III dengan alasan belum di audit.
Sampai semester I 2014, Citilink membukukan pendapatan operasional US$ 173,36 juta, namun setelah dipotong biaya operasional Citilink masih rugi US$ 15,95 juta.